Menebar Kebaikan ala Komunitas Sejangkauan Tangan di Yogyakarta, Semangat Berbagi di Tengah Pandemi
Prihatin dengan dampak pandemi di berbagai sektor, menggugah Arief Winarko, seorang penggagas komunitas ini, untuk memulai gerakan kecil.
Penulis: Irvan Riyadi | Editor: Muhammad Fatoni
Murah, sehingga dapat dijangkau oleh para anggota komunitas dalam pengadaannya. Padahal, mereka pun terdampak covid-19.
"Saya memilih desa Sumber, karena ada kedekatan ketika saya berkegiatan bersama di tahun 2019 bersama sangga bangun budhaya, sebuah komunitas kebudayaan dibawah lereng merapi. Dari komunitas ini, mayoritas adalah petani. Disituasi ini mereka juga terdampak covid-19, banyak sayur busuk tidak dapat terjual. Dari sini saya memulai untuk sejangkauan tangan," terang Arief Winarko.
Hal ini, pun mendapat respon positif dari beberapa pihak. Tidak hanya dari warga sekitar asal komunitas ini, namun hingga ke wilayah lain, yang mulai pula ikut berbagi setelah dipantik gerakan komunitas ini.
“Ini sungguh sangat luar biasa, disituasi pandemi ada orang-orang hebat peduli kepada sekitar, dari sejangkauan tangan kami warga Cabean belajar berbagi kepada sesama dan ikut memberikan sayur atau lainya di tempat yang sudah di sediakan,” kata Zuly, seorang warga yang berasal dari kampung Cabean, Bantul.
Bahkan, melalui gerakan ini pula, Arief Winarko, berhasil mengumpulkan kembali beberapa sahabat lamanya dari berbagai daerah, untuk bersama-sama bergerak serta mengabarkan kebaikan.
Gerakan berbagi, dimulai dari wilayah Kutu Wates, Sleman, kini merambah ke Baturetno, Bantul, Kampung Patangpuluhan, Yogyakarta, Kampung Cabean, Sewon, Bantul, dan beberapa lainnya.
Hingga saat ini, setidaknya, sudah 650 paket sayuran, sudah dibagikan.
Tampak cukup sederhana, memang. Namun, ternyata dampak dari ide berbagi sayuran tersebut, di sisi lain, cukup membantu para petani.
Selama pandemi Covid 19, penghasilan petani di Muntilan juga mengalami penurunan karena hasil panen yang melimpah tidak terserap masyarakat karena daya belinya yang rendah selama pandemi ini berlangsung.
• Kabar Baik, Seminggu Nol Kasus Baru Covid-19 di Gunungkidul, Pasien Sembuh Bertambah 2 Orang
• Daftar 12 Negara di Dunia yang Hingga Kini Dilaporkan Masih Bersih dari Wabah Virus Corona
Seorang petani sayur dari Desa Sumber, Mastur, mengungkapkan hal tersebut.
"Sebagai petani, kami sangat bersyukur dipertemukan orang-orang hebat yang peduli kepada petani di lereng Merapi wilayah Dukun untuk saling membantu dan berbagi. Masyarakat disini sangat antusias karena sayur yang mereka panen akhirnya ada yang membeli seperti komunitas Sejangkauan Tangan dari Jogja," kata Mastur.
Kini, komunitas Sejangkauan Tangan, akan terus meningkatkan kuantitas maupun kualitas paket sayuran yang dibagikan, sehingga lebih banyak lagi masyarakat yang dapat dijangkau gerakan ini.
Serta, memberi ruang bagi pihak manapun, untuk terlibat dan berkontribusi dengan cara dan apa yang mereka bisa.
Seperti namanya, Sejangkauan Tangan, melakukan, memberi, dimulai dari yang paling sederhana dan terdekat dari jangkauan tangan. Namun menebar dan menyebar, hingga kemana-mana. (tribun jogja/ air).