Penjelasan Gugus Tugas Covid-19 DIY tentang RT di Bawah 1

Laporan Reporter Tribun Jogja Kurniatul Hidayah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Anggota Tim Perencanaan Data dan Analisis Gugus Tugas Covid-19 DIY, Riris Andono Ahmad menanggapi data yang ditampilkan startup analis big data yang memantau reproduksi efektif di 34 provinsi di Indonesia, Bonza.

Bonza menyebut bahwa reproduksi efektif (RT) yang juga digunakan untuk melihat tingkat penularan kasus Covid-19, untuk DIY berada di bawah 1 sejak 23 Mei 2020.

Terbaru pada 27 Mei 2020 Bonza mencatatkan RT di DIY berada di angka 0,92.

Tidak hanya DIY, Bonza juga mencatat RT di seluruh provinsi yang ada di Indonesia.

• Disdikpora DIY Masih Godog SOP New Normal KBM di Sekolah

"Pada hari tersebut (27 Mei) yang perlu dipahami adalah itu kasus yang terdiagnosis. Bukan transmisi yang terjadi di populasi. Meskipun bisa menjadi indikator, perlu berhati-hati mengintepretasikan. Ada banyak variabel yang mempengaruhi penemuan kasus," ucapnya, Jumat (29/5/2020).

Selanjutnya Riris menjelaskan, RT dan R0 (reproduksi dasar) dihitung pada awal outbreak.

"Sebagai indikasi bisa digunakan. Makanya perlu waktu yang agak lama, di samping dilihat pada sisi case finding ada perubahan pelaksanaan atau tidak. Misalnya penurunan case finding terjadi akibat ada libur Lebaran," ungkapnya.

• Gugus Tugas DIY Tak Sepakat Ada Sanksi bagi Warga yang Melanggar Protokol COVID-19, Ini Alasannya

Disinggung mengenai pendataan Rt dan R0 oleh Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY, Riris mengatakan belum melakukannya.

Hanya saja, dari segi perhitungan dikatakan jumlahnya tidak jauh berbeda dengan yang ditampilkan Bonza.

"Sepertinya gugus tugas COVID-19 Nasional sudah membuat," pungkasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)