Penjelasan Dokter Tirta Hudi Soal Konsep dan Adaptasi New Normal di Tengah Pandemi COVID-19
dr. Tirta Mandira Hudhi menjelaskan maksud dari new normal dan contoh adaptasi, untuk menghadapi pandemi corona atau covid-19.
Penulis: Dwi Latifatul Fajri | Editor: Rina Eviana
Salah satunya adalah warung makan dia dia lihat memberi sekat berupa plastik, untuk pencegahan penularan corona.
• Protokol Kesehatan COVID-19 yang Harus Dilakukan saat New Normal Diberlakukan
• Sanksi dan Ancaman Pidana Bagi yang Melawan Petugas Selama Penerapan New Normal di Indonesia
Selain itu dr. Tirta pernah memakai jasa aplikasi online. Ketika itu driver mobil memberi sekat pada penumpang yang menggunakan jasa transportasi.
"Saya order aplikasi online, saya melihat rivernya memkai plastik untuk memisah. Ada bisnis baru yaitu desinfektan untuk motor. Sekarang masyarakat juga memilih makanan bersih." ucap dr. Tirta.

Di akhir video di Instagram BNPB, dr. Tirta juga menjelaskan bisnis baru yang muncul ketika pandemi corona. Bisnis tersebut adalah penyemprotan disinfektan pada motor.
Pria berusia 28 tahun itu menyoroti masyarakat harus menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS). PHBS ini merupakan kebijakan dari pemerintah untuk pencegahan corona.
"PHBS ini harus kita laksanakan lebih lanjut, protokol kesehatan kita jalankan sesuai dengan kebijakan dari pemerintah, atas sama bawah terstruktur," pungkasnya.
Mengutip dari Grid Health, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah merilis protokol new normal pada Senin (25/5/2020).
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020, Pemerintah mengeluarkan Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi.
New normal mengutamakan protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari. Protokol kesehatan diantaranya menjaga jarak, kesehatan dengan asupan makanan dan berolahraga.
(Tribunjogja.com | Dwi Latifatul Fajri)