VIRAL Petugas RS Minta Uang Rp3 Juta untuk Pemulasaraan Jenazah PDP Corona, Keluarga Korban Mendebat
Sebuah video perdebatan beberapa keluarga pasien dan petugas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wahidin Sudirohusodo Mojokerto viral di media sosial sejak
Dalam aturan lama, biaya jenazah pasien yang belum terkonfirmasi Covid-19 tidak ditanggung negara. Biaya Rp 3 juta itu digunakan untuk pengadaan peti jenazah, plastik, dan kebutuhan lainnya.
Selain kesalahpahaman petugas, pertengkaran itu juga terjadi karena pihak keluarga tak kuasa mengontrol emosi.
"Masalah yang ramai itu adalah masalah uang. Sesuai SE Nomor 6, (biaya pemulasaraan jenazah) untuk pasien PDP bisa diklaim. Nah, personelnya (petugas) tidak paham, jadi masih menerapkan SE yang lama," kata Sugeng.
Besagai uang jaminan
Menurut Sugeng, uang sebesar Rp 3 juta itu hanya sebagai jaminan. Keesokan harinya, petugas rumah sakit itu berkonsultasi dengan atasannya. Atasannya pun membenarkan biaya pemulasaraan jenazah PDP ditanggung negara.
• Bayi Ini Selamat dari Tabrakan Pesawat yang Jatuh di Pakistan, Menangis di Balik Reruntuhan Bangunan
Namun, petugas itu tak langsung mengembalikan uang kepada keluarga pasien. Petugas itu menunggu keluarga pasien datang ke rumah sakit.
"Pada pagi harinya, dia (petugas) konfirmasi kepada atasannya, tapi belum sempat mengembalikan uangnya. Kesalahpahaman lagi, petugasnya menunggu keluarga datang. Karena saling menunggu, akhirnya meletus itu," ujar Sugeng.
Sugeng memastikan bahwa uang sebesar Rp 3 juta itu telah dikembalikan ke keluarga pasien. "Untuk masalah ini, kami sudah selesaikan dan berikan penjelasan kepada pihak keluarga pasien. Insya Allah sudah clear," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral, Video Petugas RS Minta Uang Rp 3 Juta untuk Pemulasaraan Jenazah PDP Corona"
