Update Corona di DI Yogyakarta

Terkait Video Simulasi Pasien Covid-19 Kabur, Pakar UGM: Terkesan Timbulkan Kepanikan yang Tak Perlu

Satpol-PP DIY dalam hal ini terlihat ingin mencari cara untuk mengimbau masyarakat yang tidak represif.

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Screenshot video dengan narasi pasien COVID-19 kabur dari rumah sakit menggegerkan dunia maya. 

Terpisah, Ketua Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si. mengungkapkan, Satpol-PP DIY dalam hal ini terlihat ingin mencari cara untuk mengimbau masyarakat yang tidak represif.

“Saya kira ini hanya bagian dari upaya Satpol-PP untuk mengurangi tindakan represi. Satpol-PP ingin mencari cara supaya tidak represif, inginnya persuasif. Mungkin begitu. Tapi, sebetulnya selain cara itu perlu diikuti langkah persuasif yang mengimbau masyarakat,” ujarnya.

Arie menambahkan, imbauan-imbauan kepada masyarakat bukan tugas Satpol-PP semata.

Namun, harus disertasi kerja sama dengan unsur pemerintahan lainnya dan tokoh-tokoh masyarakat.

“Kerjasama dengan tokoh-tokoh masyarakat. Tugas Ketua Gugus Tugas Covid-19 untuk mencari cara yang kreatif. Cara kreatif perlu dilakukan, tetapi tidak cukup itu saja, harus selalu diikuti langkah persuasif berupa imbauan,” ungkap Arie.

Terkait Video Pasien Covid-19 yang Kabur, Pemda DIY : Maaf Kalau Bikin Heboh

Dia menambahkan, menerbitkan peraturan saja tidak cukup untuk mencegah penyebaran Covid-19.

“Kalau aturan efektif seharusnya masyarakat tunduk,” imbuhnya.

Ditanya mengenai keefektivitasan efek kejut lewat simulasi yang dilakukan Satpol-PP DIY ini, Arie menuturkan efektif atau tidaknya tidak bisa diukur dalam jangka pendek.

“Ini kan untuk mengukur, sebetulnya masyarakat juga takut (dengan Covid-19). Kreatif perlu dilakukan tetapi tidak cukup itu saja,” tambahnya.

Terakhir, Arie mengungkapkan, masyarakat DIY perlu memiliki kesadaran kolektif.

“Harus sadar bahwa Covid-19 ini tidak bisa diremehkan. Kita harus merasa berkepentingan untuk penyelamatan kemanusiaan. Setidaknya dari masing-masing individu bisa mengurangi tingkat risiko,” pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved