Kota Yogyakarta
DLH Kota Yogya Minta Masyarakat Kurangi Sampah Saat Idulfitri
Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta meminta masyarakat untuk mengurangi sampah selama Idulfitri. Hal itu karena TPST Piyungan akan tutup selama Idu
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta meminta masyarakat untuk mengurangi sampah selama Idulfitri. Hal itu karena TPST Piyungan akan tutup selama Idulfitri.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Suyana mengatakan pihaknya telah menerima surat terkait penutupan TPST Piyungan.
TPST Piyungan akan tutup selama dua hari pada Minggu (24/05) dan Senin (25/05).
"Kami sudah menerima surat dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY. Piyungan akan tutup selama dua hari saat Idulfitri. Jadi ya kami tidak bisa mengangkut sampai Piyungan,"katanya, Rabu (20/05/2020).
• Gawat! Mirip di Film Gravity, Ribuan Sampah Ruang Angkasa Melayang di Orbit Bumi
"Untuk itu masyarakat diimbau untuk menyimpan sampah di rumah dulu. Sampah dibungkus yang rapi. Dan harapan kami sudah dipilah. Jangan semua dibuang. Kalau ada yang bisa diolah sendiri, ya diolah sendiri,"sambungnya.
Ia melanjutkan sampah di Kota Yogyakarta mencapai 200 ton per hari.
Selama COVID-19, ia mengakui ada penurunan volume sampah hingga 20 persen.
Namun demikian, mendekati Idulfitri sampah sudah berangsur normal.
Selama Idulfitri, sampah di Kota Yogyakarta cenderung meningkat.
Namun peningkatan tersebut justru terjadi pada hari keempat dan lima Lebaran.
"Kalau H1 dan H2 (Idulfitri hari pertama dan kedua) cenderung turun. Karena memang gerobak-gerobak yang mengangkut sampah kan tidak keliling. Nanti H4 dan H5 meningkat drastis,"lanjutnya.
• Dinas Lingkungan Hidup Bantul dan JPSM Gelar Karnaval Pakaian Daur Ulang
Meski TPST Piyungan libur selama Idulfitri, petugas kebersihan Kota Yogyakarta tidak libur. Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta menyiagakan 379 petugas untuk menjaga kebersihan Kota Yogyakarta.
"Petugas tetep masuk, full. Ya untuk menyapu jalan, untuk merapikan TPS (tempat pembuangan sementara) atau depo. Jadi meskipun tidak mengangkut sampai Piyungan, sampah tetap rapi," ujarnya.(TRIBUNJOGJA.COM)