Update Corona di DI Yogyakarta
Rapid Test Massal Hari Kedua, Sebanyak 19 Pengunjung Indogrosir Dinyatakan Reaktif
RDT massal yang dikhususkan untuk pengunjung indogrosir dijadwalkan selama tiga hari dari selasa (12/5/2020) hingga Kamis (14/5/2020) dengan kuota 500
Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemkab Sleman telah menggelar Rapid Diagnostic Test (RDT) massal hari kedua, Rabu (13/5/2020).
RDT massal yang dikhususkan untuk pengunjung indogrosir dijadwalkan selama tiga hari dari selasa (12/5/2020) hingga Kamis (14/5/2020) dengan kuota 500 peserta per harinya.
Seusai proses verifikasi, hari pertama sejumlah 461 peserta mengikuti RDT massal gratis ini dengan hasil 20 orang reaktif.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo menjelaskan, untuk RDT hari kedua diikuti 427 orang.
"Dari 427 peserta yang datang, jumlah yang menunjukkam reaktif sebanyak 19 orang," ujarnya.
Adapun RDT massal diperuntukkan untuk 1.422 warga Sleman yang lolos seleksi setelah dibuka pendaftaran secara online. Bagi peserta yang tidak hadir di hari pertama dan kedua, Pemkab Sleman masih membuka kesempatan untuk datang di hari terakhir pada Kamis (14/5/2020).
• Herd Immmunity Bukan Pilihan Terbaik untuk Atasi Pandemi Covid-19 di Indonesia, Ini Penjelasan Pakar
"Tapi ada juga satu orang yang kemarin tidak datang, kemudian datang hari ini dan tetap kami layani. Untuk lainnya masih diberi kesempatan untuk hadir hari terakhir, dan kami sudah menghubungi melalui pesan singkat WA," jelasnya.
Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sleman,Novita Krisnaeni, mengungkapkan apresiasinya terhadap masyarakat yang telah kooperatif selama prosedur tes berlangsung.
"Dari proses administrasi hingga pengambilan darah dibutuhkan waktu 10 menit, seluruh peserta pun terpantau aman dan terkendali dengan yang lansia dan ibu hamil kita dahulukan," bebernya.
Hasil dari tes dapat langsung diketahui 15 menit usai prosedur. Kemudian masyarakat yang diketahui reaktif akan segera mendapat tindak lanjut dari paramedis.
"Setelah data diolah, daftar peserta yang non-reaktif kita kembalikan ke Kominfo untuk disampaikan ke peserta secara daring melalui laman rdt.slemankab.go.id namun untuk yang reaktif kita berikan ke Tim Gerak Cepat Dinas Kesehatan Sleman, nah TGC ini bersama puskesmas yang akan menginformasikan ke pasien, pasien ini nanti akan dijemput dan didaftarkan untuk tes swab di rumah sakit," imbuhnya.
• Selamat! Thailand Laporkan Tak Ada Penambahan Kasus Baru Virus Corona di Negaranya
Ditambahkan Novi, apabila tes swab sudah siap pasien dapat langsung dites namun apabila rumah sakit penuh para pasien akan ditempatkan di Asrama Haji sebagai sarana karantina.
"Pasien reaktif setidaknya akan ikut tes swab tiga kali jadi di rumah sakit selama empat sampai lima hari, lalu pasien dengan tes swab hasil negatif bisa kembali ke rumah untuk isolasi mandiri sementara pasien dengan hasil positif lanjut isolasi rumah sakit hingga hasil tes 2 kali negatif," tambahnya.
Adapun pengunjung Indogrosir yang terdeteksi reaktif hari pertama telah berdatangan ke Shelter Asrama Haji.
Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Makwan menjelaskan bahwa data terakhir pukul 15.30, telah ada 15 orang dari 20 orang pengunjung indogrosir reaktif yang masuk Asrama Haji.