Mengenal Metode Terapi Plasma untuk Penyembuhan Pasien Covid-19 yang Akan Diuji Coba Skala Besar

Terapi plasma darah dari pasien sembuh Covid-19 akan diuji coba dalam skala besar kepada pasien positif Covid-19 yang masih dirawat

Editor: Muhammad Fatoni
KOMPAS.COM
Gambar mikroskop elektron pemindai ini menunjukkan virus corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (merah). Sampel virus diambil dari seorang pasien AS yang terinfeksi. Para ahli menambahkan gambar agar lebih tampak. 

TRIBUNJOGJA.COM - Terapi plasma disebut-sebut bisa mempercepat kesembuhan pasien yang terjangkit virus corona.

Meski belum teruji secara massal, namun metode tersebut dinilai bisa menjadi salah satu alternatif penyembuhan pasien positif covid-19.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mengatakan,terapi plasma darah dari pasien sembuh Covid-19 akan diuji coba dalam skala besar kepada pasien positif Covid-19 yang masih dirawat.

Sebanyak 343 Warga Kota Yogya Telah Mendaftar Rapid Test Massal, Dinkes Apresiasi Pendaftar

UPDATE Rincian Sebaran Kasus Virus Corona di 34 Provinsi di Indonesia Hari Ini Senin 11 Mei 2020

Menurut dia, metode plasma darah adalah kemajuan besar dalam upaya pengobatan Covid-19.

Metode itu dipercaya dapat mempercepat kesembuhan pasien positif Covid-19.

"Saya melihat sudah kemajuan yang signifikan dalam pengujian plasma. Yang rencananya ini akan dilakukan uji klinis berskala besar di beberapa rumah sakit dan juga stem sel untuk menggantikan jaringan paru yang rusak," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas lewat konferensi video, Senin (11/5/2020).

Presiden Joko Widodo mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non-Blok (GNB) khusus membahas penanganan Covid-19 dari Istana Kepresidenan Bogor, Senin (4/5/2020).
Presiden Joko Widodo mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non-Blok (GNB) khusus membahas penanganan Covid-19 dari Istana Kepresidenan Bogor, Senin (4/5/2020). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Selain itu, Presiden Jokowi mengatakan kemajuan besar dalam upaya penyembuhan Covid-19 juga terjadi dalam penelitian genom (genome sequencing) yang sudah mencapai tahap lanjutan.

Hal itu adalah batu loncatan yang penting untuk bisa menemukan vaksin yang tepat agar bisa membunuh virus corona, khususnya yang berkembang di Indonesia.

Ia pun meminta semua kementerian dan lembaga mendukung penuh riset dalam upaya pengobatan Covid-19.

"Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini dan saya minta tadi seluruh hasil riset dan inovasi didukung penuh. Proses-proses perizinan dilakukan cepat dan juga disambungkan dengan industri, baik itu BUMN maupun swasta," ujar Jokowi.

Apa Itu Terapi Plasma?

Sebelumnya diberitakan, Bio Farma bersama Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto dan Lembaga Eijkman mengembangkan plasma konvalesen untuk terapi pasien Covid-19.

"Metode pengobatan konvalesen plasma Covid-19 ini diharapkan dapat segera diimplementasikan," ujar peneliti Bio Farma Neni Nurainy dalam keterangan tertulis, Kamis (23/4/2020).

Neni menjelaskan, konvalesen plasma bekerja dengan memanfaatkan antibodi yang muncul secara alami dari tubuh pasien Covid-19 yang sudah sembuh.

Ilmuwan Italia Sebut Coronavirus Dapat Melemah dengan Sendirinya Seiring Waktu

Terungkap Kasus Virus Corona di Perancis Mulai Sejak November 2019

Kemudian, antibodi yang terkandung dalam plasma tersebut diberikan kepada pasien Covid-19 lainnya yang termasuk ke dalam kategori kritis atau pasien yang membutuhkan ventilantor.

"Secara prinsip, hal tersebut memang bisa dilakukan, karena secara alami tubuh kita akan menghasilkan antibodi setiap kali tubuh kita diserang mikro organisme, baik virus atau bakteri," kata Neni.

Antibodi yang terdapat dalam plasma darah pasien Covid-19 yang sudah sembuh bisa dimanfaatkan sebagai terapi tambahan untuk pasien Covid-19 lainnya yang sudah memasuki masa kritis.

Menurut Neni, antibodi ini akan menetralisasi virus.

Selain itu, terdapat komponen lain pada plasma yang berkhasiat pada pasien.

Namun, perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui komponen yang berperan penting dalam kesembuhan pasien.

"Tubuh kita ini sudah dirancang sedemikian rupa, bisa bertahan dari serangan virus atau bakteri tertentu. Secara alami juga, tubuh kita akan mengeluarkan antibodi yang spesifik untuk menyerang virus/bakteri tersebut," tutur Neni. (*/kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi: Terapi Plasma Darah Akan Diuji Coba Skala Besar"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved