Update Corona di DI Yogyakarta
Dosen UGM Kembangkan Bilik Swab yang Dilengkapi HEPA Filter
Pembuatan bilik ini terinspirasi dari melihat video petugas kesehatan di Korea Selatan yang tengah melakukan uji swab di bilik untuk memeriksa pasien.
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Gaya Lufityanti
Bilik turut dilengkapi dengan HEPA filter yang biasa dipakai untuk membuat ruangan bersih dan steril layaknya di laboratorium.
Di dalam blik juga diberi lampu pencahayaan dan blower.
Selain itu turut dilengkapi dengan amplifier dengan speaker sebagai sarana komunikasi dengan pasien.
Desain bilik bersifat dinamis, dapat bergerak dengan empat roda di bawahnya.
Dengan desain seperti itu memungkinkan bilik untuk dipindah tempatkan dengan mudah dan dapat dipakai diberbagai tempat.
Melalui bilik swab ini petugas kesehatan dapat merasakan kenyamanan saat melakukan uji swab pada pasien.
Sementara kemanan baik petugas medis maupun pasien juga terjaga.
Disinfeksi dilakukan pada sarung tangan sekali pakai dan permukaan luar bilik sebelum siap dipakai oleh pasien berikutnya.
“Jadi saat ada pasien baru datang untuk di swab kondisinya sudah bersih, sudah disemprot dan diganti dengan sarung tangan yang baru,”terangnya.
• RSA UGM Produksi Face Shield Secara Mandiri
Dana pembuatan bilik tersebut berasal dari donasi masyarakat, termasuk melalui grup Whatsapp Sambatan Jogja (Sonjo) yang diinisiai koleganya dari FEB UGM Rimawan Pradiptyo, Ph.D.
Untuk membuat satu unit bilik swab menghabiskan biaya sekitar Rp 8 juta.
Dalam proses produksi dia menggandeng dua UMKM di Yogyakarta.
Untuk sementara ini, kapasitas produksi masih terbatas sebanyak 10-15 unit per minggu.
“Saat ini kami akan segera membuat 5 bilik swab lagi yang nantinya akan didistribusikan ke sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19,” kata dia.
Bilik swab yang dikembangkan Jaka Widada ini tidak hanya menjadi alternatif solusi dalam mengatasi krisis APD dlaam mendukung uji swab pasien terduga Covid-19.
Inovasi yang dikembangkan juga telah dilirik Gugus Tugas Covid-19 Nasional untuk kerja sama produksi secara masal.
“Harapannya bilik swab ini mampu menginspirasi generasi muda untuk berinovasi mengembangkan yang lebih bagus lagi untuk bersama-sama menanggulangi Covid-19,” katanya. (TRIBUNJOGJA.COM)