Wabah Corona
RSA UGM Produksi Face Shield Secara Mandiri
Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM) membuat alat pelindung diri (APD) berupa face shield secara mandiri.
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM) membuat alat pelindung diri (APD) berupa face shield secara mandiri.
Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya untuk memberikan perlindungan bagi tenaga medis di RSA UGM dalam memberikan pelayanan Covid-19.
Seperti diketahui, RSA UGM telah ditunjuk menjadi salah satu rumah sakit rujukan pelayanan Covid-19 di Yogyakarta.
RSA UGM telah membuka Tower Khusus yang berada di Gedung Gatotkaca untuk memberikan layanan Poliklinik Khusus Infeksi Saluran Pernapasan dan rawat inap pasien Covid-19.
• Rayakan Hari Jadi ke-8, RSA UGM Ingin Tingkatkan Peran Bagi Masyarakat
Penanggung jawab layanan COVID-19 RSA UGM dr.Siswanto, Sp.P mengungkapkan berbagai kendala yang dihadapi diantaranya keterbatasan sarana prasarana dan sumber daya manusia.
Dalam memberikan pelayanan covid-19, seluruh tenaga kesehatan dan pemberi layanan wajib untuk menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai standar yang telah ditetapkan oleh WHO dan Kementerian Kesehatan RI.
"Kendalanya, saat ini APD sulit untuk didapatkan," ujarnya Rabu (15/4/2020).
Untuk itu, Unit Ortotik Prostetik Instalasi Rehabilitasi Medis RSA UGM berinisiatif membuat Face Shield.
Face Shield digunakan untuk mencegah percikan dahak, bersin, yang dapat mengenai tenaga kesehatan saat memberikan pelayanan pasien.
• DERU UGM Produksi Face Shield Secara Mandiri
"Sehingga tenaga kesehatan akan lebih terlindung," ujarnya.
Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik RSA UGM dr. Guritno Adistyawan, Sp., KFR menambahkan pembuatan APD secara mandiri ini membutuhkan dana Rp 30-50 ribu per buah.
Adapun material yang digunakan yaitu mika 0,5mm agar lebih tahan terhadap percikan, dan plastik polypropylene tebal 2 mm untuk pondasinya, sehingga lebih stabil, kuat dan mudah dibersihkan/disterilkan.
"Dalam sehari dapat diproduksi hingga 80 face shield," katanya.(TRIBUNJOGJA.COM)