Update Corona di DI Yogyakarta
UPDATE Virus Corona DIY 16 April: Jumlah Pasien Positif COVID-19 Jadi 63, PDP 600, ODP 3.654 Orang
Kamis (16/4/2020) sore, jumlah Pasien Positif Covid-19 di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berjumlah 63 orang.
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Hingga Kamis (16/4/2020) sore, jumlah Pasien Positif Covid-19 di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berjumlah 63 orang.
Dari data update virus corona DIY yang disampaikan hari ini, ada penambahan satu kasus COVID-19.
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih, menjelaskan bahwa terdapat tambahan satu kasus positif dan 3 PDP yang meninggal dunia dalam proses uji lab.
"Penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada 16 April 2020 sebanyak 1 kasus, sehingga jumlah kasus positif covid 19 di DIY adalah 63 kasus. Kasus 65 adalah laki-laki usia 73 tahun warga Bantul, dan ada riwayat dari Bekasi Jawa Barat," ujarnya Kamis, (16/4/2020).
Dari total pasien positif COVID-19 di DIY jumlah pasien sembuh 22 orang sementara yang meninggal dunia 6 orang.
Sementara jumlah Pasien Dalam Pengawasan jumlahnya 600 orang dimana 144 orang masih dalam perawatan dan yang meninggal saat proses cek lab 16 orang.

Dari laporan harian juga disampaikan 253 orang sudah menjalani proses pemeriksaan dan hasilnya negatif COVID-19.
Adapun hingga kini Orang dalam Pemantauan (ODP) di wilayah DIY jumlahnya mencapai 3.654 orang.
• UPDATE Corona di DIY 16 April 2020, Rincian Kasus Positif Covid-19 dan PDP Meninggal Hari Ini
Kasus di Gunungkidul
Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul telah melakukan penelusuran kontak (contact tracing) terhadap kasus positif ke-3.
Penelusuran tersebut dilakukan terhadap 33 warga.
Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan pemeriksaan dan Rapid Diagnostic Test (RDT) alias tes cepat telah dilakukan terhadap 33 warga tersebut.
"Berdasarkan Rapid Test, hasilnya 5 positif, sedangkan sisanya negatif," kata Dewi pada Kamis (16/04/2020).
Menurutnya, 5 warga ini berasal dari Kecamatan Wonosari dan Karangmojo.
Mereka pun sama sekali tidak mengalami keluhan atau pun gejala umum yang ditemukan pada penderita COVID-19.
Meskipun Rapid Test menunjukkan hasil positif, Dewi mengatakan kelimanya belum tentu terjangkit Virus Corona.
Sebab kepastiannya baru akan diketahui setelah hasil pemeriksaan swab keluar.
"Mereka juga saat ini menjalani isolasi mandiri di rumah, sesuai protokol penanganan COVID-19," jelasnya.
Mengenai hasil penelusuran kontak ini, Dewi mengatakan pihaknya sudah mengedukasi warga agar tidak resah jika memang tidak melakukan kontak langsung.
Penyuluhan dilakukan oleh petugas dari Puskesmas Wonosari 2.
Penyelidikan Epidemiologi (PE) dari Puskesmas tersebut masih terus dilakukan.
PE berkaitan dengan pemantauan apakah timbul gejala hingga penelusuran kontak lebih lanjut.
"Mengingat PE masih dilakukan jadi hasil Contact Tracing ini belum final," kata Dewi.
Sementara itu, berdasarkan data Dinkes Gunungkidul hari ini jumlah kasus positif COVID-19 tetap ada 3 pasien.
Jumlah PDP bertambah 2 menjadi 50 warga, di mana 6 orang masih menjalani perawatan.
Sedangkan ODP justru mengalami pengurangan sebanyak 18 orang. Jika ODP pada Rabu (16/04/2020) kemarin mencapai 937 orang, hari ini turun menjadi 919 orang.
"PDP yang meninggal dunia bertambah satu, sehingga total ada 12 PDP meninggal dunia," ujar Dewi.
• Pemda DIY Harus Lari Lebih Cepat untuk Penanganan Covid-19
Prediksi akhir wabah Virus Corona di DIY

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maih belum dibutuhkan Pemda DIY.
Alasannya, indikator pengajuan PSBB menurut tim Gugus Tugas penanganan Covid-19 masih belum layak.
Pemda DIY justru mengantisipasi mobilitas masyarakat DIY yang kembali memenuhi tempat-tempat umum.
"Masih jauh untuk PSBB, justru kami mengantisipasi mobilitas masyarakat yang kembali ramai," kata Wakil Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY, Biwara Yuswantana, Rabu (15/4/2020).
Lalu, kapan pandemi COVID-19 di DIY akan berakhir? Menanggapi hal itu, Biwara justru menegaskan jika masyarakat adalah subjek.
Jadi, bersihnya DIY dari Virus Corona tergantung kesanggupan masyarakat untuk tetap di rumah.
"Kalau ada yang tanya kapan corona akan berakhir? saya akan balik tanya, lah maumu kapan? Karena penekanan wabah ini tergantung kedisiplinan masyarakat," tegas dia.
Biwara memahami, banyak masyarakat yang sudah mulai resah dengan pembatasan sosial yang sudah berlangsung.
• UPDATE Terbaru Virus Corona 16 April Sore di DIY, DKI Jakarta, Jawa Timur ,Jawa Barat, Jawa Tengah
Namun, menurutnya itu menjadi satu-satunya cara untuk menekan penularan virus.
Melalui Satpol-PP, Polri, dan TNI, pihaknya mulai kembali menyisir tempat-tempat yang biasa menjadi titik kumpul masyarakat.
"Mulai kami rutinkan kembali sidak-sidak itu. Karena Jogja sudah mulai ramai kembali," ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, belum ada payung hukum untuk menindak warga masyarakat yang tetap keluar rumah.
Pemda DIY hanya berlakukan edukasi dan penindakan di tempat, ketika menjumpai masyarakat yang masih bergerombol di tempat umum.
"Belum ada tindakan tegas memang. Hanya edukasi saja," terang Biwara.
Sementara untuk pemberian bantuan bagi masyakarat, Tim Gugus Tugas masih terus mengupayakan bantuan jaminan hidup (Jadup) yang rencananya April ini bisa disalurkan.
Bantuan tersebut nantinya akan disalurkan kepada 76.260 kepala keluarga (KK) yang ada di DIY dengan besaran Rp 625 ribu berbentuk sembako.(TRIBUNJOGJA.COM)