Update Corona di DI Yogyakarta
Ribuan Pelaku Wisata Terdampak, Dispar Gunungkidul Bantu Lewat Program Kartu Prakerja
Sebanyak 3.635 warga terdampak secara ekonomi akibat penutupan 42 tempat wisata di Gunungkidul.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul mencatat setidaknya ada 42 tempat wisata yang tutup sementara sejak 24 Maret 2020.
Penutupan ini sebagai respon atas pandemi COVID-19.
Sekretaris Dispar Gunungkidul Harry Sukmono mengatakan, sebanyak 3.635 warga terdampak secara ekonomi akibat penutupan tersebut.
"Mereka ini yang tergabung dalam Pokdarwis, belum termasuk karyawan hotel dan restoran," kata Harry dihubungi pada Rabu (15/04/2020).
• Pariwisata Lumpuh, Pelaku Wisata Gunungkidul Beralih ke Sektor Pertanian
Demi menekan dampak yang lebih parah, Dispar Gunungkidul mengarahkan ribuan pelaku wisata ini agar mendapatkan kartu prakerja dan pelatihan sesuai kemampuan dan minat yang dimiliki.
Harry menjelaskan, solusi ini diambil agar mereka mampu mencari peluang usaha baru untuk memenuhi pendapatan sehari-hari.
Mereka pun diharapkan bisa bertahan melewati pandemi COVID-19 ini.
"Solusi ini sesuai kebijakan dari pemerintah pusat, dan kami menggandeng Disnakertrans untuk melakukan pendataan," jelasnya.
Berdasarkan arahan pemerintah pusat, masa tanggap darurat COVID-19 berlangsung hingga Mei mendatang.
Sedangkan Juni hingga Desember merupakan masa pemulihan, dan masa normalisasi selama setahun di 2021.
• Solidaritas Pangan Jogja Bagikan Nasi Bungkus Gratis di Tengah Wabah Virus Corona
Dispar Gunungkidul sendiri mencatat potensi kehilangan peredaran uang dari sektor wisata mencapai Rp 100 miliar hingga akhir Mei.
Diperkirakan potensi kehilangan tersebut berlipat menjadi Rp 500 miliar jika situasi tak menentu hingga Desember.
"Karena itu, selama masa tanggap darurat ini kami arahkan para pelaku wisata untuk mencoba peluang usaha lain," kata Harry.
Sebelumnya Bidang Pemasaran Pokdarwis Desa Wisata Nglanggeran, Heru Purwanto mengatakan para anggotanya saat ini beralih ke sektor pertanian demi menjaga pendapatan.
Meskipun demikian, ia mengaku sudah mendapatkan informasi terkait program kartu prakerja dan pelatihan tersebut.
"Ada arahan agar kami melakukan pengisian data untuk mengikuti program tersebut," kata Heru. (TRIBUNJOGJA.COM)