Update Corona di DI Yogyakarta
Tak Ada Penambahan Kasus Positif Covid-19 di DIY Selama Dua Hari Terakhir
Data terakhir dari Pemda DIY menunjukkan, jumlah kasus positif covid-19 di wilayah DIY tercatat sebanyak 19 kasus.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Muhammad Fatoni
Tidak ada laporan penambahan baru kasus positif corona covid-19 di wilayah DIY selama dua hari terakhir. Hingga saat ini tercatat 19 kasus positif Covid-19 di DIY.

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dalam dua hari terakhir, yakni pada Sabtu (28/3/2020) dan Minggu (29/3/2020) kemari, tidak ada penambahan kasus positif Covid-19 di wilayah DIY.
Data terakhir dari Pemda DIY menunjukkan, jumlah kasus positif covid-19 di wilayah DIY tercatat sebanyak 19 kasus.
Saat ini, di wilayah DIY total data pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 175 orang dengan 40 orang dinyatakan negatif, 19 orang dinyatakan positif (1 sembuh, 3 meninggal dunia), dan 116 orang menunggu hasil lab (4 meninggal dunia).
Kabar ini tentu melegakan berbagai pihak.
Meski demikian, upaya dalam memerangi dan memutus rantai penyebaran Covid-19 tetap harus terus dilakukan dengan menjadikan anjuran dari pemerintah sebagai pedoman.
Seperti yang diberitakan, Pemerintah Pusat memiliki data yang berbeda dengan yang dikeluarkan Pemda DIY, khususnya terkait jumlah kasus positif Covid-19 di DIY.
Juru Bicara Covid-19 Nasional, Achmad Yurianto, menyebut kasus positif Covid-19 di DIY sebanyak 22 kasus, sementara versi Pemda DIY berjumlah 19 kasus.
"Apakah ada data bukan warga DIY yang dirawat di DIY? Saya hanya mencatat yang dirawat di RS yang ada di DIY," ujarnya ketika dikonfirmasi Tribun Jogja, Minggu (29/3/2020).
• Cegah COVID-19, LPKA Kelas II Yogyakarta Buat Bilik Disinfektan Mandiri
• Ribuan Pendatang dari Luar Wilayah DIY Dilaporkan Telah Masuk ke Wilayah Kulonprogo
Hingga berita ini diturunkan, Yuri masih melakukan pengecekan data ke Balitbangkes dan belum ada pernyataan tambahan.
Sementara Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih, mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan konfirmasi terkait selisih 3 kasus positif antara dari pusat dan Pemda DIY.
"Kami sudah menyampaikan, dan melakukan koreksi serta klarifikasi. Saya tidak tahu apakah sampel (yang dimaksud pusat) beberapa PDP yang sudah kita telusuri itu di semua RS di DIY tidak ada. Itu mungkin di pusat belum ada pemiliknya sehingga masih dimasukkan di DIY," jelasnya.

Hal senada dikemukakan oleh Kepala BBTKLPP Yogyakarta, Irene, yang per tanggal 17 Maret 2020 ditunjuk pusat sebagai salah satu lab yang diizinkan untuk melakukan tes Covid-19.
"Benar kami juga sudah membantu menyampaikan untuk klarifikasi hasil untuk beberapa PDP yang sudah kami telusuri di semua RS di DIY dan semua sampel yang masuk ke BBTKLPP Yogyakarta. Kami juga sudah sampaikan ke pusat tapi belum ada pemiliknya," bebernya.
Langkah Antisipasi
Tim Gugus Tugas Covid-19 Pemda DIY mempersiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19 terus meluas di wilayah DIY.
Termasuk untuk melakukan pencegahan dengan melakukan pengawasan ketat terkait kedatangan para pemudik, khususnya yang berasal dari zona merah covid-19 yang masuk ke wilayah DIY.
Wakil Ketua Sekretariat Gugus Tugas Covid-19 DIY, Biwara Yuswantana, menuturkan pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah bersama TNI, Polri, Dinas Perhubungan dan Dinas Kesehatan.
Tim Gugus Tugas bersama Dishub, Polri, TNI dan juga Dinkes DIY berencana melakukan sweeping di empat terminal Provinsi yang ada di wilayah DIY.
"Keempatnya itu adalah Terminal Giwangan, Jombor, Wonosari dan Wates. Sudah kami ajukan surat kepada ketua Organda yang ada di DIY," ujar pria yang juga sebagai Kalaksa BPBD DIY itu.

Tujuan sweeping bus yang datang dari luar daerah DIY tersebut, katanya, yang pertama adalah sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, menyusul banyaknya pemudik yang mulai masuk ke DIY.
"Pendataan itu terkait dari mana dan hendak kemana penumpang yang masuk ke DIY ini. Supaya apa? Memudahkan pelacakan jika di kemudian hari ada penambahan PDP," ungkapnya.
Tujuan kedua, nantinya para penumpang dan juga supir bus akan disemprot dengan disinfektan terlebih dahulu.
Pemetaan di terminal itu menurut Biwara sangat penting, karena saat ini banyak warga berbondong-bondong mulai pulang kampung.
"Nantinya jelas, warga yang datang dari zona merah Cocid-19 bisa kami segera lakukan penanganan khusus," papar dia.
• Warga Dusun di Bantul Perketat Pendatang dan Pemudik
• Sebanyak 700.000 Pelajar DIY Perangi Covid-19 dengan Belajar di Rumah
Tim Gugus Tugas yang akan bertugas sweeping di terminal ini direncanakan bakal bekerja mulai pukul 01.00 dini hari, hingga pukul 06.00 WIB, menyesuaikan jadwal kedatangan bus dari luar daerah.
Namun, ada kemungkinan besar jika jadwal pemberangkatan moda transportasi bus akan dijadwal ulang supaya memudahkan pelacakan.
"Bisa juga nanti kami koordinasi dengan kanit lantas untuk merubah jadwal kedatangan bus, supaya memudahkan operasi," ungkap Biwara.
( tribunjogja.com )