Update Corona di DI Yogyakarta

Pemkot Yogyakarta Hitung Dampak Ekonomi yang Muncul Akibat Penyebaran COVID-19

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Yogyakarta menurun di tengah merebaknya virus corona covid-19

TRIBUNJOGJA.COM / Kurniatul Hidayah
Malioboro yang selalu jadi magnet wisatawan, baik mancanegara maupun domestik. 

Heroe menilai, Kota Yogyakarta masih mampu menangani. Sebab kesadaran masyrakat untuk menjaga lingkungan baik.

Apalagi hampir 75 persen kampung di Kota Yogyakarta secara mandiri melakukan penyemprotan disinfektan

. Hampir semua pertokoan, pasra, dan tempat-tempat publik menyediakan tempat cuci tangan.

"Yang istimewa adalah masyarakat secara swadaya. Saya harap dengan hal tersebut kita selalu saling menjaga, saling melindungi dengan kasih sayang. Saudara kita yang baru daang, kita dorong untuk periksa ke Puskesmas dan isolasi diri selama 14 hari,"ujarnya.

Seribuan Warga Diketahui Pulang Kampung Lebih Awal ke Gunungkidul, Bupati Lapor Sri Sultan

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono mengakui bahwa Industri Kecil Menengah (IKM) tengah lesu.

Meski demikian pihaknya masih akan menunggu kebijakan dari pusat.

"Tidak bisa dipungkiri, mereka kesulitan berproduksi. Untuk kebijakan kami masih menunggu dari pusat seperti apa, kami belum tahu. ya harapannya bisa menghidupkan lagi, bisa eksis. Kalau alternatif terakhir mungkin bantuan langsung tunai," ujarnya.

Meski demikian, ia melihat banyak IKM yang kemudian melihat peluang dengan menjual masker, disinfektan, dan melihat peluang dalam penanganan COVID-19.

"Kalau logam, fashion memang prihatin. Tetapi sebagaian beralih untuk produksi masker, disinfektan," tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved