Update Corona di DI Yogyakarta
Cegah Virus Corona, Warga Jogonalan Lor di Bantul "Lockdown" Kampung
Warga memasang palang menggunakan bambu tepat di tengah gapura masuk dan menuliskan kalimat "Lockdown".
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Data pasien terkonfirmasi positif masih sama seperti kemarin yakni empat orang.
Mengenai warga Jogonalan Lor yang meninggal dunia dan dicurigai sebagai pasien COVID-19, menurut dia, sejauh ini kasusnya belum ada laporan masuk.
Ia meminta masyarakat untuk tetap tenang.
• Imbas Pandemi Covid-19, 53 Penerbangan di YIA Dibatalkan Sementara
"Yang harus diluruskan adalah penyakit ini (COVID-19) tidak ditularkan melalui udara bebas, melainkan droplet, percikan atau cipratan," kata Sri Wahyu yang biasa disapa dr Oki.
Pernyataan Oki itu sekaligus meluruskan mengenai informasi yang dianggap meresahkan, di mana ada ajakan, warga dilarang melewati rumah duka pasien.
Oki menjelaskan, Coronavirus adalah satu di antara anggota dari keluarga (famili) dari corona. Cara penularannya adalah melalui cipratan atau droplet.
Droplet adalah partikel yang keluar dari mulut atau hidung penderita yang besarnya >5 mikron.
Droplet tersebut bisa terlempar sampai dengan 1,5 meter.
Hal tersebut berbeda dengan yang namanya aerosol.
Aerosol adalah partikel yang keluar dari mulut ataupun hidung penderita yang besarnya <5 mikron.
Menurutnya, aerosol mampu terlempar sampai dengan lebih kurang 3-5 meter.
"Sehingga COVID-19 tidak ditularkan lewat udara bebas. Tetapi droplet," jelas dia. (TRIBUNJOGJA.COM)