Update Corona di DI Yogyakarta
Cegah Virus Corona, Warga Jogonalan Lor di Bantul "Lockdown" Kampung
Warga memasang palang menggunakan bambu tepat di tengah gapura masuk dan menuliskan kalimat "Lockdown".
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Penyebabnya, malam itu ada satu orang warga yang meninggal dunia.
Informasinya memiliki penyakit jantung tetapi oleh pihak Rumah Sakit jenazahnya diantar pulang ke Jogonalan mengunakan pakaian khusus pelindung diri.
Warga tersebut, menurut Yayim merupakan warga asli Jogonalan, bukan warga pendatang.
Almarhum, kata dia, juga tidak memiliki riwayat bepergian jauh.
"Dia hanya ada batuk-batuk. Kemudian dibawa ke rumah sakit," terangnya.
Ia sendiri mengatakan, hasil laboratorium rumah sakit mengenai pemeriksaan dari jenazah warga Jogonalan yang dibawa pulang menggunakan pakaian khusus tersebut belum keluar.
"Kita mengantisipasi saja. Menutup (jalan) sementara, sambil menunggu hasil lab dari rumah sakit," ucap dia.
• UPDATE Virus Corona di Indonesia Kini Sudah Menyebar ke 29 Provinsi
Pihaknya mengaku akan menunggu sampai hasil laboratorium rumah sakit keluar.
Apabila hasilnya dinyatakan negatif, "ya, (jalan) kita buka lagi," ujar dia.
Sementara itu, Ketua RT 01 Jogonalan Lor, Waljianto mengatakan, lockdown atau penutupan sementara akses jalan masuk kampung dilakukan tadi malam sekitar pukul 23.00 WIB.
Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti, sampai kapan jalan akan kembali dibuka.
"Yang jelas, kami hanya mengikuti instruksi Bu Dukuh saja," kata Waljianto.
Ia mengaku akan ada pertemuan dengan dukuh untuk melakukan sosialisasi dan penyemprotan disinfektan di kampungnya.
Terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas percepatan penanganan penularan infeksi COVID-19 Bantul, dr Sri Wahyu Joko Santoso menyampaikan, berdasarkan laporan pertanggal 28 Maret 2020 pukul 14.00 WIB.
Belum ada penambahan kasus positif baru di Bantul.