Update Corona di DI Yogyakarta
Alasan Lockdown Kampung, Warga Jogonalan Lor Mengaku Was-was
Warga Dusun Jogonalan Lor menutup sebagian jalan masuk menuju wilayah perkampungan setempat.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Warga Dusun Jogonalan Lor, Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan Bantul menutup sebagian jalan masuk menuju wilayah perkampungan setempat.
Akses kampung tersebut ditutup lantaran warga di sana mengaku was-was terhadap penyebaran Coronavirus atau COVID-19.
Ketua RT 01 Dusun Jogonalan Lor, Waljianto menceritakan, sebagian jalan kampung ditutup sementara pada Jumat (27/3/2020) sekira pukul 23.00 WIB.
Penyebabnya, karena ada seorang warga yang meninggal mendadak di rumah sakit, lalu jenazahnya diantar oleh petugas yang menggunakan pakaian khusus pelindung diri.
• Cegah Virus Corona, Warga Jogonalan Lor di Bantul Lockdown Kampung
Meskipun belakangan, kata dia, ada informasi bahwa hasil laboratorium rumah sakit, dari warga yang meninggal tersebut dinyatakan negatif Coronavirus.
"Tapi warga masih was-was, karena belum melihat buktinya. Warga pengen ada bukti," ujar dia, dihubungi Tribunjogja.com, Sabtu (28/3/2020)
Menurut dia, ada enam akses masuk menuju kampung Jogonalan Lor.
Lima di antaranya ditutup sementara pada Jumat malam.
Hanya menyisakan satu jalan masuk dan itupun hanya warga kampung setempat yang diperbolehkan keluar-masuk.
• Gejala Virus Corona Selain Batuk dan Sesak Napas, Berdasarkan Pengalaman Pasien Positif COVID-19
Namun setelah senter ada kabar hasil laboratorium negatif, diceritakan Waljianto, ada instruksi dari kepolisian agar satu dari beberapa jalan kampung terutama disebelah barat dibuka.
Mengingat jalan tersebut merupakan akses keluar dan masuk menuju perumahan Pabrik Madukismo.
"Jalan sebelah barat kampung akhirnya tadi dibuka," terang dia.
Jalan tersebut dibuka pukul 16.00 WIB.
Setelah 17 jam sebelumnya ditutup.
Saat ini menurutnya, dari enam jalan menuju ke kampung Jogonalan Lor, masih ada empat jalan yang sengaja ditutup.
• Kampung yang Lockdown Mandiri Harus Tetap Memberi Akses Jalan
Diminta Jangan Mudik Dulu
Waljianto bersama warga kampung Jogonalan Lor mengaku khawatir adanya penularan Coronavirus.
Sebab itu, pihaknya mengaku telah mendata semua warga pendatang dan warga kampung yang sedang merantau ke luar daerah.
Apabila ada pendatang dari luar daerah.
Ia meminta segera ada laporan.
Kemudian untuk warganya yang sedang di luar kota, "Kami minta kepada keluarganya, agar jangan mudik terlebih dahulu. Sampai situasinya aman," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah jalan masuk menuju Dusun Jogonalan Lor di Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan Bantul ditutup sementara.
• Antisipasi Warga Pendatang, Warga Padukuhan Nayan Lakukan Lockdown Mandiri
Warga memasang palang menggunakan bambu tepat di tengah gapura masuk dan menuliskan kalimat "Lockdown".
Langkah tersebut dilakukan untuk membatasi aktivitas warga demi mencegah penyebaran Coronavirus Disease atau COVID-19.
Dukuh Jogonalan Lor, Yayim Sugianti, mengatakan, langkah yang dilakukan oleh warganya bukan lockdown dalam arti yang sesungguhnya.
Mereka hanya menutup sejumlah akses masuk menuju perkampungan.
Menurutnya, untuk menuju dusun Jogonalan Lor memiliki beberapa akses masuk.
• Konsumsi Makanan Sehat Mampu Cegah Covid-19
Namun sebagian ditutup oleh warga.
Ia menjelaskan, penutupan jalan kampung dilakukan untuk dapat mengantisipasi orang-orang yang datang dari luar daerah dan tidak diketahui.
Warga menyisakan hanya ada satu jalan.
Belakangan satu jalan telah dibuka, sehingga ada dua akses jalan kampung yang dibuka.
Cara itu dinilai dapat memudahkan untuk memantau siapa saja yang keluar dan masuk kampung.
Selain itu, dengan ditutupnya sebagian akses jalan menuju perkampungan, pihaknya meminta kepada segenap warga Jogonalan dengan total penduduk sekitar 658 jiwa, agar sementara membatasi aktivitas di luar rumah.
"Untuk sementara supaya dirumah aja, kalau tidak ada kepentingan mendesak," ucap dia. (TRIBUNJOGJA.COM)