Kulon Progo
69 Warga Klepu Banjararum Kalibawang Mengungsi setelah Sirine EWS Menyala
Sebanyak 25 keluarga dengan jumlah 69 jiwa, dilaporkan mengungsi setelah Early Warning System (EWS ) alat deteksi dini longsor yang di pasang
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Sebanyak 25 keluarga dengan jumlah 69 jiwa, dilaporkan mengungsi setelah Early Warning System (EWS ) alat deteksi dini longsor yang di pasang oleh BPBD Kabupaten Kulon Progo yang dipasang di Bukit Nogosari, Kalurahan Purwosari, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Selasa (24/3/2020), lebih kurang pukul 19.00 WIB berbunyi.
Bunyi yang didengar warga Pedukuhan Klepu, Kalurahan Banjararum, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo sontak membuat mereka harus segera mencari tempat mengungsi yang dirasa lebih aman.
Babinsa Banjararum Y. Bambang E, menyampaikan bahwa masyarakat yang mengungsi tersebut melaksanakan kesepakatan yang telah mereka tetapkan pada saat pemasangan EWS.
"Atas kesepakatan warga di Pedukuhan Klepu, Kalurahan Banjararum, Kapanewon Kulon Progo, apa bila mendengar sirine dari alat deteksi segera mengamankan diri," katanya.
• Talut Longsor Ancam 2 Rumah Warga di Semanu Gunungkidul
Bambang menambahkan, ada 69 jiwa dari 25 keluarga di Padukuhan Klepu, Kalurahan Banjararum, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo yang mengungsi.
Merka berbondong-bondong mendatangi SDN Mejing dan rumah warga yang dirasa lebih aman.
"dibukit tersebut memang terdapat rekahan yang membahayakan warga masyarakat," jelasnya.
Sementara itu, Heri Darmawan Panewu Kalibawang, ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa ada 69 warga Pedukuhan Klepu yang mengungsi di SDN Mejing dan beberapa rumah warga.
"Disini apa bila terjadi longsor, memang akan berdampak pada warga Pedukuhan Klepu," tuturnya.
Menurut Heri, warga mulai mengungsi pukul 19.00 hingga pukul 02.00 WIB.
Lanjutnya, setelah dirasa aman dan tidak ada tanda-tanda longsor warga mulai kembali ke rumah masing-masing.
• Bangket Pra-TMMD yang Longsor di Kulon Progo Dibangun Kembali
kata Dia, warga tidak perlu panik jika EWS berbunyi, namun harus tetap Waspada.
Sebaiknya mengikuti arahan dari BPBD terkait dengan pemasangan alat deteksi pergerakan tanah tersebut.
"Alat itu memang fungsinya memberikan peringatan Khususnya jika ada pergerakan tanah. Jika semua tetap tenang pasti relatif lebih aman," tandasnya.
Selama pengungsian berlangsung, warga dibantu pengkondisian dari TRC BPBD, Tagana, Babinkamtibmas, Babinsa, JPM, Jagabayo, KSB serta relawan warga sekitar.(TRIBUNJOGJA.COM)
Update Covid-19 Kulon Progo 22 Februari 2021, 67 Pasien Selesai Isolasi dan Tambah 5 Kasus Positif |
![]() |
---|
Unik, Seniman di Kulon Progo Ini Ajarkan Anak-anak Belajar Melukis di Atas Batu |
![]() |
---|
BREAKING NEWS : Jatuh dari Pohon Kelapa, Penderes Nira di Kulon Progo Tewas |
![]() |
---|
Dipenuhi Sampah, Kawasan Pantai Trisik Menjadi Ladang Uang Bagi Pemulung |
![]() |
---|
Memasuki Musim Penghujan, Kawasan Pantai Trisik Dipenuhi Sampah |
![]() |
---|