Langkah Pemda DIY Tangani Kasus Virus Corona, Bentuk Gugus Tugas hingga Peta Sebaran Covid-19

Ketua Pelaksana Gugus Tugas penanganan kasus virus corona covid-19 adalah Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X.

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM / Hasan Sakri
PERNYATAAN GUBERNUR. Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X memberikan pernyataan saat konferensi pers terkait perkembangan virus corona bru Covid-19 di komplek Kepatihan, kota Yogyakarta, Minggu (15/3/2020). Gubernur menyatakan saat ini terdapat satu pasien positif terjangkit Covid-19 yang tengah dirawat di rumah sakit dan belum akan memberlakukan keadaan luar biasa karena kondisi di DIY masih kondusif. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengeluarkan Keputusan Gubernur nomor 64/KEP/2020 tentang Pembentukan Gugus Tugas Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang ditetapkan pada 17 Maret 2020.

"Kami sampaikan bahwa untuk mempercepat penanganan kasus Covid-19 di DIY telah terbit keputusan Gubernur nomor64 /Kep/ tahun 2020 tentang pembentukan gugus tugas Penanganan Covid-19," jelas Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih, Kamis (19/3/2020).

Lebih lanjut Berty mengatakan Ketua Pelaksana Gugus Tugas tersebut adalah Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X.

"Saat ini sedang ada rapat gugus tugas di Kepatihan, semoga segera ada informasi kegiatan masing-masing bidang yang telah ditunjuk dalam SK," urainya.

UPDATE Terbaru Kasus Virus Corona Covid-19 di Indonesia: 309 Orang Positif, 25 Orang Meninggal Dunia

BREAKING NEWS: Antisipasi Corona, TWC Tutup Operasional Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko

Berty menambahkan bahwa sebagian bidang telah melakukan kegiatan.

Di antaranya bidang kesehatan dengan telah menambah jumlah RS Rujukan Covid-19 selain 4 rumah sakit rujukan yang telah ditunjuk melalui SK Kemenkes.

Selanjutnya, akan dibuat Surat Keputusan Gubernur sebagai payung hukum pelaksanaannya.

"RS swasta juga terlibat, untuk kepastian jumlah dan nama rumah sakit saat ini sedang diajukan ke Gubernur. Mungkin ikut dibahas dalam rapat hari ini," pungkasnya.

Peta Sebaran Covid-19 di DIY

Pemda DIY mengeluarkan peta sebaran kasus Covid-19 di DIY yang bisa dilihat di corona.jogjaprov.go.id.

Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih, mengatakan bahwa peta persebaran tersebut diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat sekaligus untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Tetapi ini tidak menunjukkan zona merah. Secara epidemiologis wilayah DIY ini adalah wilayah yang padat, tidak tepisahkan, sehingga jangan dimaknai bahwa hanya kecamatan yang ada kasus yang perlu waspada," ujarnya, Rabu (18/3/2020).

RSUP Dr Sardjito
RSUP Dr Sardjito (Ist)

Ia pun meminta agar masyarakat tidak panik dan tetap mengikuti arahan Gubernur  DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, yakni mengurangi keluar rumah bila tidak ada keperluan yang mendesak.

"Mengurangi berkumpul dengan banyak orang, rajin melakukan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, meningkatkan stamina tubuh dengan perilaku hidup bersih dan sehat," urainya.

Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan bahwa pihaknya menerima informasi dari pusat.

Namun secara resmi, bertambahnya satu pasien positif Covid-19 di DIY belum diumumkan oleh Juru Bicara di Jakarta.

"Memang ada dua positif. Kemarin atau hari ini sudah terinfokan oleh pusat bertambah satu lagi. Secara resmi dari pusat belum ada tapi kami sudah diberikan info," urainya.

Pemda DIY Siap Redesain APBD untuk Biaya Penanganan Covid-19

Pemda DIY Keluarkan Peta Sebaran Covid-19 agar Warga Waspada

Pembajun mengatakan status pasien tersebut sudah dirawat di RSUP Dr Sardjito. Terkait identitas secara umum, ia mengatakan bahwa pasien kedua yang positif Covid-19 di DIY berjenis kelamin laki-laki dan usianya 58 tahun.

"Sudah dirawat di Sardjito. Ini dari mana akan kami tracing dulu, betul tidak di Sardjito dan yang mana, karena ada banyak PDP di Sardjito. Kita tahu info dari pusat. Jam 1 ini akan diberikan info pasien yang 58 tahun ini ynag mana. Kami lakukan tracing semua pasien PDP di Sardjito," pungkasnya.

Menanggapi soal informasi yang beredar luas di masyarakat terkait identitas pasien positif Covid-19 pertama di DIY serta adanya zona merah di kawasan tersebut. Ia berani menjamin bahwa informasi tersebut adalah hoax atau kabar bohong.

"Tidak ada maksud kami menahan informasi (ke publik). Tapi kami lebih berhati-hati memberikan informasi itu. Setahu saya tidak ada zona merah di DIY," ujarnya.

Luncurkan BBTKLPP

Sri Sultan Hamengku Buwono X resmi meluncurkan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta, yang kini sudah bisa bertugas untuk melakukan tes Covid-19.

Sebelumnya tes Covid-19 hanya bisa dilakukan terpusat di Litbangkes.

Orang nomor satu di DIY tersebut mengatakan bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan, maka BBTKLPP Yogyakarta sudah bisa memeriksa Covid-19 dengan area cakupan Jateng-DIY.

"Harapan saya, pasien di Jateng DIY cukup bisa diselesaikan di tempat ini. Hasilnya lebih cepat diumumkan. Prinsip itu bagi kami memberikan kemudahan akses bagi Yogya dan warga yang perlu secara cepat kita tahu pada posisi dia negatif atau positif," ujarnya, pada jumpa pers di BBTKLPP Yogyakarta, Rabu (18/3/2020).

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X ketika meninjau kesiapan BBTKLPP Yogyakarta yang ditunjuk Kemenkes sebagai tempat tes Covid-19 dengan cakupan Jateng DIY, Rabu (18/3/2020).
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X ketika meninjau kesiapan BBTKLPP Yogyakarta yang ditunjuk Kemenkes sebagai tempat tes Covid-19 dengan cakupan Jateng DIY, Rabu (18/3/2020). (TRIBUNJOGJA.COM / Kurniatul Hidayah)

Bila dapat mengetahui hasil lab secara cepat, Sultan mengatakan maka penanganan dan komunikasi yang akan dilakukan semakin cepat.

"Biarpun ada kemudahan akses untuk pemeriksaan ini, semoga harapan kita bersama tidak usah tambah lah dari dua orang yang positif, lainnya dalam pengawasan. Kita dari kondisi itu bisa memberikan ruang kepada publik bagaimana mereka cuci tangan dan sebagainya untuk menjaga kesehatan. Bagi saya itu penting sehingga tidak perlu darah mereka ada di lab sini," terang Sultan.

Ia pun mengimbau agar publik tidak perlu merasa takut atau khawatir sehingga tidak seperti yang telah terjadi di Jakarta di mana warga mengalami panic buying dengan memborong barang.

"Kalau bisa kita hindari dan kecemasan publik kita hindari. Kebijakan pun diambil tidak sekaligus. Harapan saya bisa tumbuh disiplin pada dirinya sendiri untuk mengendalikan dirinya sendiri," ucapnya.

Tangkal Corona, SatPol PP DIY Sosialisasikan PHBS Keliling

CEK INFO Resmi Jumlah Pasien Virus Corona dan Peta Sebaran di DIY di Corona.jogjaprov.go.id

Kepala BBTKLPP Yogyakarta, Irene, mengatakan bahwa pihaknya telah siap melakukan pemeriksaan Covid-19.

Adapun per Rabu (18/3/2020) dijelaskan bahwa total terdapat 84 sampel spesimen yang sudah berada di BBTKLPP Yogyakarta dari beberapa rumah sakit negeri maupun swasta di Jateng dan DIY.

"Kami siap melakukannya dengan Pemda DIY untuk dapat melakukan pemeriksaan dan memberikan hasil secepat mungkin. Semakin cepat tahu hasil, upaya dan tindakan lebih cepat diambil untuk bisa melindungi masyarakat," bebernya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved