Yogyakarta
Dampak Corona, Sejumlah Pasar di DIY Sepi Pengunjung
Sejumlah pasar tradisional di DI Yogyakarta mulai merasakan dampak penyebaran virus Corona. Sepinya pengunjung turut dirasakan sejumlah pedagang pasar
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Ari Nugroho
Sementara harga ayam potong cenderung stabil di angka Rp 30 ribu.
• Dinkes Gunungkidul Imbau Warga Buat Cairan Disinfektan Sederhana
"Tidak ada kenaikan sama sekali. Semua masih aman,"beber dia.
Sampai saat ini masih belum dilakukan penyemprotan disinfektan oleh Pemerintah Kota mau pun Pemerintah Daerah.
Kondisi berbeda justru terlihat di Pasar Ngasem, Jalan Patehan, Kecamatan Kraton.
Biasanya, pukul 13.30 WIB pedagang pasar sudah mulai bersiap-siap menutup lapak dagangan.
Pemandangan berbeda tersaji Selasa (17/3/2020).
Banyak pedagang yang masih bertahan lantaran mengeluhkan sepinya pengunjung.
Salah satu pedagang sayur, Waginem mengaku prihatin dengan kondisi pasar saat ini.
Meski belum ada kenaikan bahan pokok jenis sayur, namun sepinya pengunjung pasar seperti sekarang menjadi persoalan.
"Biasanya jam 14.00 sudah pulang. Sekarang pengunjung sepi, jadi ya tutup lebih sore," katanya.
Perempuan berusia 65 tahun itu masih belum merasakan lonjakan harga bawang seperti di Jakarta atau kota lain.
Namun kelangkaan sayur jenis Kangkung dan juga sayur kol terjadi.
• Dinkes Gunungkidul Semprotkan Disinfektan di Mapolres Gunungkidul
"Kalau bawang masih stabil dan mudah dipasok. Jenis sayuran yang sudah langka. Mungkin karena di Solo sudah KLB," ujar perempuan asal Bantul itu.
Untuk harga bawang purih di Pasar Ngasem saat ini masih stabil Rp 44 ribu.
Sementara harga bawang merah masih tetap Rp. 30 ribu.