Dampak Corona DIY
Dinkes Gunungkidul Imbau Warga Buat Cairan Disinfektan Sederhana
Entomolog Kesehatan Ahli I P2P Dinas Kesehatan Gunungkidul, Eko Mujiarto mengatakan warga bisa membuat cairan disinfektan dari bahan yang sederhana.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Penyebaran COVID 19 yang sudah mencapai DIY turut membuat warga Gunungkidul resah.
Mereka pun berupaya melakukan antisipasi dengan membeli cairan pembersih atau disinfektan.
Meskipun demikian, Entomolog Kesehatan Ahli I P2P Dinas Kesehatan Gunungkidul, Eko Mujiarto mengatakan warga bisa membuat cairan disinfektan dari bahan yang sederhana.
• Dinkes Gunungkidul Semprotkan Disinfektan di Mapolres Gunungkidul
"Salah satu bahan yang bisa digunakan untuk cairan disinfektan adalah pemutih pakaian," jelas Eko, Selasa (17/03/2020).
Eko menjelaskan pemutih pakaian mengandung klorin.
Bahan kimia ini dikenal ampuh membunuh kuman dan bakteri, termasuk mencegah penyebaran virus.
Namun, pencampuran klorin sebagai bahan disinfektan harus berdasarkan komposisi yang tepat.
Cairan tersebut harus dicampur dengan air agar tidak menimbulkan bau menyengat.
"Perbandingannya 1 liter klorin atau pemutih pakaian dicampur 9 liter air," ungkap Eko.
• Uji Coba Vaksin Virus Corona pada Manusia, Butuh Waktu 12 Bulan Sebelum Dinyatakan Aman
Sebagai wadahnya, warga bisa menggunakan semprotan air yang biasa digunakan untuk memandikan burung.
Atau bisa juga dengan menggunakan botol bekas semprotan nyamuk dan lalat.
Melalui bahan-bahan sederhana tersebut, Eko mengimbau warga tidak perlu panik dan bingung untuk mencari cara mencegah menyebarnya Virus COVID 19.
"Selain mudah didapat, bahan-bahan ini juga bisa dibeli dengan harga murah," katanya. (*/TRIBUNJOGJA.COM)