Yogyakarta

BPBD DIY dan Dinkes DIY Utamakan Sosialisasi untuk Pencegahan Virus Korona

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY menggelar rapat koordinasi teknis klaster kesehatan terkait penanganan virus Korona di DIY.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Christi Mahatma
Rapat koordinasi antara BPBD DIY dan Dinas Kesehatan DIY di kantor BPBD DIY, Kamis (05/03/2020) 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY menggelar rapat koordinasi teknis klaster kesehatan terkait penanganan virus Korona di DIY.

Dalam rapat tersebut, Kepala BPBD DIY, Biwara Yuswantana mengatakan perlu ada peningkatan kewaspadaan dalam hal ini kesiapsiagaan dalam penanganan virus Korona di DIY, terutama pasca-keluarnya instruksi Gubernur DIY.

Ia mengatakan dalam peningkatan kewaspadaan penting dilakukan upaya pengurangan risiko penularan virus Korona.

Untuk itu perlu pencegahan secara klinis yang perlu koordinasi dengan Dinas Kesehatan DIY.

Namun yang tak kalah penting adalah komunikasi dan sosialisasi kepada masyarakat, agar tidak terjadi kepanikan yang berlebih.

UPDATE Virus Corona Hari Ini: Jumlah Negara yang Laporkan Kasus 85, Pasien Sembuh 53.688 Orang

"Kalau melihat Instruksi Gubernur, perlu diambil langkah strategis, sasaran potensial dimana saja. Perlu juga sosialisasi kepada masyarakat dengan bahasa yang mudah dipahami masyarakat, jangan sampai ada kekhawatiran. Seperti saat ini, sampai ada kelangkaan masker,"katanya di gedung BPBD DIY, Kamis (05/03/2020).

Sebagai upaya pencegahan, BPBD DIY membuka hotline informasi 24 jam dengan nomor (0274) 555585.

Pihaknya telah menyiapkan sumber daya manusia yang siap menjawab pertanyaan masyarakat seputar virus Korona selama 24 jam.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembayun Setyaning Astutie mengungkapkan masyarakat tidak perlu khawatir namun tetap waspada.

Dalam penanganan virus Korona yang terpenting adalah kekebalan tubuh.

Untuk itu masyarakat perlu mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.

Penggunaan masker, jelas dia, hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang sedang sakit saja.

Masyarakat yang sehat tidak perlu menggunakan masker, sebab tidak akan berdampak.

Masker Langka, IAI DIY Keluarkan Surat Edaran Bagi Anggota

"Kemarin sudah kita instruksikan kepada kabupaten/kota untuk membuat posko. Tetapi posko ini lebih pada advokasi, sosialisasi, literasi kepada masyarakat. Kekebalan tubuh ini menjadi kuncinya, dengan kekebalan tubuh, maka tidak ada virus peluang virus masuk,"jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved