Yogyakarta
Pemeriksaan Korona Bisa Dilakukan di DIY
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjuk 10 fasilitas baru untuk melakukan pemeriksaan Virus Korona (COVID-19) di Indonesia.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjuk 10 fasilitas baru untuk melakukan pemeriksaan Virus Korona (COVID-19) di Indonesia.
Satu di antaranya ada di DIY yakni di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta.
Kepala BBTKLPP Yogyakarta Dr dr Irene MKM membenarkan hal tersebut.
Ia pun mengaku siap untuk menerima rumah sakit rujukan COVID-19 yang mengirimkan sampel spesimen dari pasien yang diduga terjangkit COVID-19.
• Antisipasi Penyebaran Corona, UGM Bentuk Satgas Kewaspadaan Covid-19
"BBTKLPP awalnya diberikan ketugasan untuk penanganan spesimen, termasuk mengambil sampel, dan transfer spesimen. Itu sudah kami lakukan. Baru kemarin (Selasa), Kementerian Kesehatan menyampaikan bahwa sekarang kami melakukan pemeriksaan sampel Korona," ungkapnya pada wartawan, Rabu (4/3/2020).
Irene menjelaskan bahwa pihaknya memiliki laboratorium yang sudah mengantongi sertifikat Bio Safety Level (BSL) 2, yang merupakan syarat di mana laboratorium bisa memeriksa COVID-19 dan virus lainnya.
Segala peralatan yang dibutuhkan pun sudah tersedia di BBTKLPP Yogyakarta, termasuk juga sumber daya manusia yang kompeten dalam memeriksa COVID-19.
"Di lab kami yang mampu memeriksa ada sekitar 6 orang. Kalaupun nanti sampel banyak, mereka bisa shift-shiftan. Saat Virus Flu Burung dulu, kami juga menjadi lab rujukan," ujarnya.
Terkait prosedur pemeriksaan COVID-19, Iren mengatakan bahwa rumah sakit akan mengirim sampel ke BBTKLPP Yogyakarta yang memiliki cakupan wilayah layanan Jateng-DIY.
Rumah sakit yang dimaksud adalah di antara 132 rumah sakit rujukan COVID-19 yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan.
Pemeriksaan yang dilakukan BBTKLPP Yogyakarta meliputi pemeriksaan swap, nasofaring, orofaring, sputum dan serum darah. Hal tersebut sesuai dengan yang dilakukan Litbang.
• Dinas Kesehatan Gandeng BBTKL dan B2P2VKP Terkait Leptospirosis
"Dalam waktu 24 jam harus selesai. Kami pakai real time PCR, jadi cepat," ucapnya.
Ia mengatakan bahwa dengan ditunjuknya BBTKLPP Yogyakarta sebagai fasilitas pemeriksaan COVID-19, maka pemeriksaan sampel bisa berjalan dengan cepat dan mudah karena tidak semua sampel harus dikirim ke Litbang.
"Tapi semoga nggak terjadi di daerah lain supaya nggak banyak kasusnya," ucapnya.