Siswa SMP di Sleman Hanyut

TERNYATA Siswa SMP N 1 Turi yang Susur Sungai Ditinggal Pembina Pramuka Transfer Uang

Siswa SMP N 1 Turi yang Susur Sungai Ditinggal Pembina Pramuka Transfer Uang oleh IYA warga Caturharjo, Sleman

Penulis: Santo Ari | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM / Hasan Sakri
TERSANGKA. Polisi menunjukkan tiga orang tersangka inisial IYA, DDS dan R dalam kasus kegiatan susur sungai siswa SMP N 1 Turi berujung maut di Mapolres Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (25/2/2020). Pihak kepolisian sampai saat ini telah menetapkan tiga orang tersangka yang ketiganya merui[akan guru pembina kegiatan Pramuka di SMP N 1 Turi dengan sangkaan telah melanggar pasal 359 KUHP dan Pasal 360 ayat 1 KUHP karena kesalahannya menyebabkan orang meninggal dunia atau terluka. 

Sementara itu, R guru seni budaya, sekaligus sebagai ketua gugus depan sekolah mengatakan bahwa susur sungai di sekolah itu tidak hanya sekali dilakukan.

Dan ia mengakui bahwa saat itu cuaca tengah mendung tipis.

"Tugasnya saya saat itu hanya menunggui di sekolah untuk mencatat siswa yang kembali dari susur sungai. Termasuk jaga barang-barang siswa. Sebenarnya saya tinggal dua tahun lagi pensiun," ujarnya.

Lebih lanjut IYA menuturkan bahwa kejadian hari itu adalah kelalaian mereka.

"Kami sangat menyesal dan memohon maaf kepada keluarga korban terutama keluarga korban meninggal," ucapnya.

"Ini sudah jadi risiko kami, sehingga apapun yang menjadi keputusan akan kami terima. Semoga keluarga korban bisa memaafkan kesalahan kami," imbuhnya.

Atas perbuatannya ketiga tersangka dijerat pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang mengakibatkan orang meninggal dunia dan pasal 360 KUHP karena kelalaiannya mengakibatkan orang lain luka-luka. Ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara.

Perhatian Pemerintah

Penyerahan penghargaan pada Mbah Sudiro dan Darwanto alias Kodir, Selasa (25/2/2020)
Penyerahan penghargaan pada Mbah Sudiro dan Darwanto alias Kodir, Selasa (25/2/2020) (Tribun Jogja/ Ahmad Irvan Riyadi)

Cerita penyelamatan puluhan siswa SMP N 1 Turi Sleman Yogyakarta akhirnya mendapatkan perhatian dari pemerintah melalui Kementerian Sosial.

Setidaknya ada dua sosok yang diberi penghargaan atas usaha mereka menyelamatkan siswa yang terseret arus sungai Sempor.

Pertama Mbah Sudiro dan Darwanto alias Mas Kodir yang melakukan aksi penyelamatan siswa-siswi SMPN 1 Turi dalam kegiatan Susur Sungai Sempor, menerima penghargaan, Selasa (25/2/2020).

Penghargaan yang diberikan oleh pemerintah itu sebenarnya berat diterima oleh keduanya dengan alasan ada banyak warga lainnya yang turut membantu proses evakuasi.

Oleh sebab uang penghargaan yang ia terima akan dibagikan kepada warga yang ikut membantu.

 "Sangat berat menerima, karena yang kerja bukan hanya saya tapi masyarakat semua. Kebetulan yang tercatat saya sama mas ini. Uang ini saya bagikan dan saya sumbangkan untuk membangun masjid," ungkap Sudiro.

 Sementara Kodir mengaku tidak mengharapkan penghargaan ini.

Ia mengaku menolong siswa yang hanyut karena peri kemanusiaan dan rasa tolong menolong.

 "Ngga sanggup saya sebenarnya menerima ini. Niatnya kan karena kemanusiaan," ungkapnya.

( Tribunjogja.com | Santo Ari )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved