Siswa SMP di Sleman Hanyut

Keluarga Tersangka Susur Sungai SMPN 1 Turi Diteror di Dunia Maya, Sang Anak Sempat Takut ke Sekolah

Pihak keluarga memindahkan istri dan anak IYA ke rumah keluarga yang lain untuk alasan keamanan

Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM / Hasan Sakri
TERSANGKA. Polisi menunjukkan tiga orang tersangka inisial IYA, DDS dan R dalam kasus kegiatan susur sungai siswa SMP N 1 Turi berujung maut di Mapolres Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (25/2/2020). Pihak kepolisian sampai saat ini telah menetapkan tiga orang tersangka yang ketiganya merui[akan guru pembina kegiatan Pramuka di SMP N 1 Turi dengan sangkaan telah melanggar pasal 359 KUHP dan Pasal 360 ayat 1 KUHP karena kesalahannya menyebabkan orang meninggal dunia atau terluka. 

Namun, setelah R mendengar kabar kejadian yang menimpa adik kandung dan adik iparnya itu, ia langsung terbang ke Yogyakarta untuk mendampingi sang adik.

"Saya dan adik saya itu seperti kembar. Kami hanya beda satu tahun. Makanya kalau dia sakit saya juga sakit. Saya minta cuti mungkin sampai seminggu ini," jelas R.

Keluarga besar R sesungguhnya adalah keluarga guru.

Peristiwa kemarin membuat ia dan seluruh keluarga merasa sangat terpukul.

"Pertama yang paling membuat terpukul itu tewasnya 10 siswa. Saya pun guru, keluarga kami semua keluarga guru, tidak mungkin kami (guru) setega itu. Saya pun membaca berita tentang korban ada yang anak tunggal dan sebagainya. Itu semua membuat down," ungkapnya.

R juga menyayangkan terhadap hujatan yang ada di media sosial terhadap IYA.

Sebab ia beranggapan bahwa ini bukan tindakan kriminal atau korupsi.

Ia mengatakan sebelum ada bukti dan pernyataan dari kepolisian sebagian warganet bahkan sudah menghakimi dengan opini sendri.

"Pak Y pasti akan bertanggung jawab. Tidak akan melarikan diri seperti yang diberitakan selama ini. Pak Y juga ikut menolong sampai tidak memerhatikan keselamatan sendiri. Sempat ke rumah sakit juga melihat kondisi anak-anak malam itu," tutur R.

Langsung Menyerahkan Diri

R bercerita bahwa IYA langsung menyerahkan diri kepada pihak kepolisian pada Jumat (21/2/2020) malam.

"Pak Y Jumat malam itu nggak kemana-mana. Langsung menyerahkan diri ke polisi. Karena memikirkan keamanan istri dan anaknya juga. Kami dari keluarga juga akan kooperatif. Kami serahkan kasus ini kepada pihak yang berwenang," tandasnya.

PENGAKUAN Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Ditanya Alasan Gelar Susur Sungai

Identitas Tiga Tersangka Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi yang Telah Resmi Ditahan Polisi

Selama ini, R menambahkan, IYA seringkali ditugaskan menjadi koordinator kegiatan siswa.

"Kami dari keluarga tahunya beliau yang paling sering ditugasi sekolah untuk kegiatan siswa. Baik study tour atau lomba. Karena mungkin masih muda sendiri, masih enerjik, juga guru olahraga," jelasnya.

Terkait proses hukum yang sedang berjalan, R mengatakan bahwa pihak keluarga akan menerima hasil apa pun yang akan ditetapkan.

Warga Warak Kidul, Sumberadi, Mlati, Sleman menggelar aksi solidaritas dengan doa bersama dan penggalangan dana untuk korban susur Sungai Sempor di Dalem Padmowarsito, Selasa (25/02/2020) malam
Warga Warak Kidul, Sumberadi, Mlati, Sleman menggelar aksi solidaritas dengan doa bersama dan penggalangan dana untuk korban susur Sungai Sempor di Dalem Padmowarsito, Selasa (25/02/2020) malam (TRIBUNJOGJA.COM / Christi Mahatma)
Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved