Gunungkidul
Pemkab Gunungkidul Hentikan Sementara Kegiatan Pelajar yang Berisiko Tinggi
Kegiatan berisiko tinggi yang dimaksud adalah yang dilakukan langsung di alam terbuka seperti susur sungai.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul bersama Kwarcab Pramuka sepakat untuk menghentikan sementara kegiatan pelajar yang berisiko tinggi.
Kebijakan tersebut disampaikan usai Rapat Kerja Cabang (Rakercab) Gerakan Pramuka Gunungkidul pada Selasa (25/02/2020).
"Penghentian sementara ini juga dimaksudkan untuk memberi ruang evaluasi terkait pelaksanaan kegiatan tersebut ke depannya," jelas Ketua Kwarcab Gunungkidul, Bahron Rasyid.
• Siswa SMPN 1 Turi Alami Trauma Pasca Kejadian Susur Sungai Sempor
Kegiatan berisiko tinggi yang dimaksud adalah yang dilakukan langsung di alam terbuka seperti susur sungai.
Penghentian juga sebagai bentuk penghormatan dan cooling down pasca tragedi di Turi.
Sebagai gantinya, Bahron mengatakan kegiatan bisa dipindahkan ke dalam lingkungan sekolah yang lebih aman dan nyaman bagi seluruh pihak.
"Pembinaan dan penggemblengan para pembina hingga satuan gugus depan Pramuka juga akan kami tingkatkan," kata Bahron yang juga Kepala Disdikpora Gunungkidul ini.
• Super Gampang! Tutorial Make Up Khusus untuk Musim Hujan
Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi yang turut hadir dalam Rakercab tersebut mengatakan momen cooling down ini merupakan langkah yang tepat.
Selain sebagai bentuk keprihatinan terhadap tragedi di Turi, penghentian sementara ini bisa dijadikan pembelajaran bagi semua pihak.
"Penghentian sementara ini bisa dijadikan momen untuk pembelajaran agar kegiatan bisa lebih siap dan terencana ke depannya," kata Immawan. (TRIBUNJOGJA.COM)