Siswa SMP di Sleman Hanyut

Cerita Korban Selamat Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi, Ngeyel Tak Mau Turuti Perintah Kakak Pembina

Nindia yang alumni sekolah itu pun heran, mengapa dalam kondisi cuaca mendung pihak pembina tetap bersikeras melanjutkan susur sungai

Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM / Hasan Sakri
Siswa-siswi SMPN 1 Turi mendapatkan pendampingan trauma healing di hari pertama mereka ke sekolah pasca laka Sungai Sempor. 

"Waktu itu saya tanya ke perawat, kalau saya cari adik saya yang bernama Annisa Ramadhani. Petugas meminta saya untuk kuat dan mengarahkan saya untuk memeriksa satu per satu jenazah yang ada di situ. Saya takut yang di sana itu adik saya," kenangnya.

Siswa SMPN 1 Turi Alami Trauma Pasca Kejadian Susur Sungai Sempor

Kisah Mbah Diro saat Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi, Nekat Nyebur ke Sungai demi Selamatkan Siswa

Ia dengan berat hati memeriksa satu per satu jenazah itu, dan ternyata itu bukanlah adiknya.

Ia baru merasa lega ketika mendengar adiknya ternyata sudah berada di sekolah.

Nindia pun sempat mendengar peristiwa yang dialami adiknya.

"Saat itu, adik saya sempat mengukur sungai, memang ada yang selutut tapi ada juga yang seleher. Adik saya mengajak teman-temannya untuk naik," paparnya.

Evakuasi siswa SMP Negeri di Turi Sleman yang hanyut terbawa arus Sungai Sempor, Dukuh Donokerto Turi, Jumat (21/2/2020)
Evakuasi siswa SMP Negeri di Turi Sleman yang hanyut terbawa arus Sungai Sempor, Dukuh Donokerto Turi, Jumat (21/2/2020) (Dok.Pusdalops DIY)

Namun ternyata tidak semua temannya mengikuti anjuran Annisa.

"Nanti kalau enggak turun dimarahi pembina, loh," ujar Nindia menirukan ucapan teman Anissa.

"Tapi adik saya ngeyel, dia naik bersama lima orang lainya, baru balik badan sebentar ternyata teman-temannya yang lain sudah ada keseret. Adik saya terus cari pertolongan ke warga," jelasnya.

Trauma

Nindia sendiri menceritakan bahwa adiknya masih terguncang dengan peristiwa yang menelan banyak korban itu.

Bahkan teman satu kelasnya ada yang meninggal dunia, atas nama Nur Azizah.

Pascakejadian itu, keluarga terus menenangkan hati Annisa. Mereka pun tak lagi menanyai Annisa tentang kejadian itu.

PENDAMPINGAN PSIKOLOGI. Pendamping psikologi dan tenaga medis memberikan pendampingan terhadap para siswa di SMP N 1 Turi, Sleman, DI yogyakarta, Senin (24/2/2020). Tim psikologi gabungan dari berbagai elemen memberikan pendapingan dan trauma healing kepada para siswa SMP N 1 Turi dan keluarga korban hanyut sungai Sempor.
PENDAMPINGAN PSIKOLOGI. Pendamping psikologi dan tenaga medis memberikan pendampingan terhadap para siswa di SMP N 1 Turi, Sleman, DI yogyakarta, Senin (24/2/2020). Tim psikologi gabungan dari berbagai elemen memberikan pendapingan dan trauma healing kepada para siswa SMP N 1 Turi dan keluarga korban hanyut sungai Sempor. (TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI)

Annisa akan marah dan melarang keluarga atau kerabatnya untuk bertanya tentang kejadian kemarin.

"Sekarang dia juga takut kalau lihat air, kalau di kamar mandi sendiri jadi takut," bebernya.

Rasa trauma juga dialami oleh Mahfud Atorik (13) pelajar kelas 7 SMPN 1 Turi. Ibunya, Ponirah (47) menuturkan, kini anaknya tidak mau menceritakan kejadian itu lagi ke siapa pun.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved