Yogyakarta
Kedalaman Sungai Gendol Memadai, Hujan Lebat di Merapi Dinilai Tak Membahayakan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY memastikan hujan lebat yang turun di kawasan Gunung Merapi dalam dua hari terakhir tak membahayakan.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY memastikan hujan lebat yang turun di kawasan Gunung Merapi dalam dua hari terakhir tak membahayakan.
Sebab, kedalaman sungai dianggap mampu menampung guyuran material dari atas.
Kepala BPBD DIY, Biwara Yuswantana menandaskan, kini terdapat material 2,5 juta meter kubik, di puncak Merapi.
Kemudian, ketika terjadi hujan, lebih kurang 25 persennya, atau sekitar 700 ribu meter kubik, bakal turun menjadi lahar menuju aliran di bawahnya.
"Dari modeling yang dilakukan BPPTKG, diperkirakan lahar mencapai sejauh delapan kilometer, menuju Kali Gendol.
Dengan kondisi sekarang, maka lahar masih ada di badan sungai," katanya, Jumat (7/2/20/20).
• VIRAL, Video Detik-detik Alat Berat dan Mobil Terseret Arus Lahar Dingin di Lereng Gunung Merapi
Hanya saja, jelas Biwara, masyarakat yang selama ini melakukan aktivitas penambangan di atas, diharapkan meningkatkan kewaspadaan.
Sebab, bagaimanapun juga, kondisi di sekitaran puncak, tetap berbahaya, seandainya terjadi peningkatan volume dari atas.
"Begitu juga dengan masyarakat yang berakitifitas di sepanjang Kali Gendol ya, kalau terjadi hujan di puncak Merapi, harus waspada," terangnya.
Walau begitu, ia tidak menampik, bahaya mengancam jika hujan lebat terus menerus turun dalam durasi yang panjang.
Sehingga, antisipasi tetap harus dilakukan, agar lonjakan debit air dari puncak jangan sampai turun dengan volume melebihi ambang batas.
• Hujan Guyur Puncak Merapi, BPBD Kota Antisipasi Peningkatan Volume Air
"Bahayanya kalau terjadi hujan lebat, dalam durasi lama karena air akan mengalir deras ke hilir, di selatan. Masyarakat di sepanjang sungai DIY harus waspada, kalau di utara hujan relatif lama," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)