Gunungkidul
Capai 18,2 Persen, Stunting Masih Jadi Masalah di Gunungkidul
Stunting masih menjadi masalah kesehatan di Gunungkidul. Angkanya pun terbilang cukup tinggi merujuk pada data Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten ters
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Stunting masih menjadi masalah kesehatan di Gunungkidul.
Angkanya pun terbilang cukup tinggi merujuk pada data Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten tersebut.
Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan pihaknya masih merujuk pada data 2018, mengingat data 2019 masih dalam proses pengolahan.
"Pada 2018 jumlah kasus Stunting mencapai 18,2 persen. Namun dari tahun ke tahun angkanya semakin menurun," kata Dewi, Jumat (07/02/2020).
• Kadinkes Gunungkidul: 70 Persen Masalah Stunting Bisa Diselesaikan Warga Sendiri
Menurut Dewi, kasus Stunting terbanyak terjadi di Kecamatan Gedangsari dan Saptosari.
Ia mengatakan angka kemiskinan yang tinggi di sana menjadi salah satu penyebabnya.
Dinas Kesehatan pun hingga saat ini masih terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka Stunting.
Antara lain berkoordinasi dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Dewi mengatakan salah satu strategi yang dilakukan adalah melaksanakan program pengentasan Stunting secara bersama dengan OPD lain di satu wilayah.
"Sebab bagi kami cara ini lebih efektif dilakukan secara bersama. Jadi diselesaikan di satu wilayah baru ke wilayah lainnya," katanya.(TRIBUNJOGJA.COM)