Wabah Virus Corona
UPDATE Jumlah Korban Virus Corona, 490 Orang Meninggal, 23 Ribuan Terinfeksi, Belgia Temukan Kasus
Dalam 24 jam terakhir atau sejak Selasa (4/2/2020), pemerintah provinsi yang menjadi lokasi asal penyebaran virus menyatakan ada 65 kematian baru.
UPDATE Jumlah Korban Virus Corona, 490 Orang Meninggal, 23 Ribuan Terinfeksi, Penyebaran Sudah Sampai Belgia
TRIBUNJOGJA.COM -Otoritas Hubei mengumumkan jumlah korban meninggal akibat virus corona telah mencapai 490 orang.
Dalam 24 jam terakhir atau sejak Selasa (4/2/2020), pemerintah provinsi yang menjadi lokasi asal penyebaran virus menyatakan ada 65 kematian baru.
Selain 490 korban meninggal, otoritas Hubei juga melaporkan adanya 3.887 kasus infeksi baru virus corona. Membuat jumlahnya menembus 23.324.
Epidemi yang kini dinyatakan sebagai status darurat dunia itu berasal dari Pasar Seafood Huanan di Wuhan, lokasi perdagangan hewan liar ilegal. Dilansir AFP, Rabu (5/2/2020), kasus ini sudah menjangkiti lebih dari 20 negara, di mana Filipina mengumumkan korban meninggal pertama di luar China.
Di Belgia, pemerintah lokal mengumumkan adanya kasus pertama, di mana korban adalah satu dari sembilan orang yang dievakuasi dari Wuhan.
• Seorang Warga Negara Indonesia di Singapura Positif Virus Corona
Mereka yang dipulangkan dari kota itu kemudian menjalani karantina dan diperiksa di rumah sakit militer di ibu kota Brussels.
Dikutip Anadolu, dari sembilan orang yang dikarantina, satu sudah resmi menunjukkan patogen itu, dan dirawat di Rumah Sakit St Peter.
"Infeksi lain belum terlihat. Pasien itu kini akan diisolasi selama dua pekan, dan bakal sembuh dalam beberapa hari," ujar pakar virologi, Marc Van Rast, kepada VRT Nieuws.
Karena masifnya penyebaran patogen dengan kode 2019-nCov itu, Pemerintah China tidak hanya menutup Wuhan dan kota di wilayah Hubei.
Beijing juga menerapkan kebijakan di kota yang berada di Provinsi Zhejiang. Setidaknya ada tiga kota di mana warganya dibatasi jika ingin keluar rumah.
• Rahasia China Bangun Rumah Sakit Corona yang Menyedot Perhatian Dunia
Pada Selasa, Hong Kong mengumumkan adanya korban meninggal pertama, dan langsung menutup hampir semua jalur penghubung dengan daratan utama.
Kemudian di Singapura, seorang warga negara Indonesia (WNI) positif terkena virus corona, di mana diyakini dia tertular dari majikannya.
Pasien sembuh
Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian mengatakan, 632 warga China telah dinyatakan sembuh dari paparan virus corona jenis baru (2019-nCoV).
Menurut Xiao Qian, jumlah ini lebih banyak dibandingkan kasus kematian yang terjadi hingga saat ini.
"Sampai pukul 24.00 pada tanggal 3 Februari, Komisi Kesehatan Nasional telah menerima 20.438 laporan kasus yang dikonfirmasi (terjangkit corona), 425 kasus kematian, dan 632 kasus sembuh dan keluar dari rumah sakit,” kata Xiao seperti dilansir dari Antara, Selasa (4/2/2020).
Tingginya angka pasien yang sembuh ini, sebut dia, menunjukkan adanya kecenderungan positif dalam melawan virus yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei itu.
Tingkat penyebaran virus, klaim Xiao juga mengalami penurunan hingga 19,65 persen pada 2 Februari lalu, dibandingkan pada 27 Januari yang mencapai 64,54 persen.
"Virus ini bisa disembuhkan. Pasien ringan secara bertahap akan pulih sekitar satu minggu setelah terinfeksi. Pasien yang agak serius mungkin membutuhkan waktu dua minggu atau lebih," ujarnya.
• Apakah Terapi Campurkan Obat Flu dan HIV (Drug Coctail) Bisa Sembuhkan Virus Corona?
Xiao menambahkan, penyembuhan pasien virus corona tidak terlepas dari perpaduan dua cara tradisional dan modern.
Meski demikian, ia tak menjelaskan secara detail langkah penyembuhan yang dilakukan. Ia hanya mengatakan bahwa para ahli dari China tengah berupaya melakukan penelitian terkait vaksin dan obat yang dapat menjadi jawaban bagi virus yang telah menyebar hingga ke luar negeri ini.
"Belakangan ini, laboratorium nasional China sudah mengisolasikan tiga strain virus dan akan membuat vaksin dari strain virus itu," kata dia.
Institut terkait di Akademi Ilmu Pengetahuan China, imbuh dia, juga telah menyaring beberapa obat yang dapat menghambat penyebaran wabah itu. Dia pun berharap agar vaksin dan obat terkait segera ditemukan.(Kompas.com)
