Bantul
Sejarah Baru di Pilkada Bantul, PKS dan PDIP Bertemu untuk Buka Wacana Koalisi
Meski berbeda ideologi, kedua partai nyatanya sama-sama membuka wacana untuk berkoalisi.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020, dinamika politik di Kabupaten Bantul saat ini masih dinamis.
Manuver dan komunikasi antar partai politik masih sangat cair.
Pintu untuk menjajaki koalisi, satu dengan yang lain, masih sangat terbuka.
Termasuk sejarah baru di Pilkada Bantul, bertemunya antara PDIP dengan partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam satu forum yang formal.
• Golkar Ingin Jadi Partai Pengusung di Pilkada Bantul
Meski berbeda ideologi, kedua partai nyatanya sama-sama membuka wacana untuk berkoalisi.
"Kemungkinan koalisi sangat mungkin. PKS dengan siapapun bisa (berkoalisi). Apalagi dengan PDI Perjuangan," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Bantul, Amir Syarifuddin, seusai melakukan pertemuan, pada Jumat (31/1/2020) di Kantor DPC PDIP Bantul.
Pertemuan antara PDI Perjuangan dengan PKS berlangsung sekitar satu jam.
Pertemuan itu merupakan pertemuan tertutup.
Membahas kesepemahaman berbagai hal, utamanya tentang kerakyatan, ekonomi dan pendidikan.
• 5 Tahap Mudah Tutorial Skincare Morning Routine, Jaga Kulit Wajah Agar Sehat Sedari Pagi
Termasuk, kata Amir, membahas juga tentang dinamika Pilkada Bantul 2020, dimana pertemuan formal tersebut menurutnya sangat baik sebagai langkah awal.
"Semoga nanti ada tindaklanjut," kata dia.
Komisi C DPRD DIY itu menyampaikan, dalam Pilkada Bantul, PKS sejauh ini memang belum menentukan sikap dan masih mencari teman koalisi.
Ada tiga nama yang dijagokan PKS untuk menjadi bakal calon.
Mereka adalah Agus Sumartono, Arif Rahman Hakim dan Amir Syarifuddin.
• Pilkada Bantul, Partai Kecil dan Menengah Jajaki Poros Tengah
Sampai saat ini, DPP PKS, kata Amir belum memberikan rekomendasi pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Bantul mana yang akan diusung.