2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) Nama Resmi Virus Corona yang Bikin Geger Dunia

gejala penyakit corona virus. CDC percaya pada saat ini bahwa gejala 2019-nCoV dapat muncul hanya dalam 2 hari.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
cdc.gov/
Penyebaran 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) 

Hal itu juga tidak merekomendasikan pembatasan perjalanan ke atau berdagang dengan China.

Direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan di Jenewa bahwa "tidak ada bukti" penularan dari manusia ke manusia di luar China, "tetapi itu tidak berarti itu tidak akan terjadi".

wsj.com, Tabel penularan virus corona dari hewan ke manusia
wsj.com, Tabel penularan virus corona dari hewan ke manusia (wsj.com)

Diberitakan Tribunjogja.com sebelumnya, Amerika Serikat, Prancis dan Rusia sedang bersiap-siap untuk menarik warganya dari Wuhan, kota Cina di pusat wabah Corona Virus.

Dilansir Tribunjogja.com dari scmp.com, jumlah korban meninggal di China meroket pada hari Minggu, tanpa ada tanda-tanda penurunan.

Oleh sebab itu, negara-negara lain meningkatkan tindakan karantina dalam upaya untuk mencegah infeksi lebih lanjut di wilayah mereka sendiri.

Jumlah kasus dan kematian yang dikonfirmasi dari Corona Virus yang menyebar cepat telah berlipat ganda dalam waktu 36 jam di Cina daratan.

Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan, jumlah kematian dari virus baru di daratan meningkat menjadi 56 pada hari Minggu pagi, dengan 1.975 total kasus yang terkonformasi.

China mengerahkan 1.230 dokter dan perawat untuk membantu memerangi Coronavirus.

Otoritas China dan perusahaan swasta meningkatkan dukungan mereka untuk tim medis yang diperangi di provinsi Hubei untuk memerangi epidemi coronavirus.

Sementara pemerintah tetangga meningkatkan usaha mencegah penyebaran lebih lanjut, dikutip Tribunjogja.com dari scmp.com, Minggu (26/1/2020).

Langkah itu diambil karena Rumah sakit di seluruh Wuhan pusat kota yang diklaim menyebakan wabah kewalahan didatangi pasien.

Pada Sabtu, Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) mengatakan, enam tim medis yang terdiri dari 1.230 staf telah dibentuk dan dikirim untuk membantu memerangi virus mematikan di Hubei.

Tiga unit medis dari Shanghai, Guangdong dan angkatan bersenjata telah tiba di provinsi itu, katanya, meskipun tidak menjelaskan apakah mereka merupakan tambahan atau bagian dari enam tim.

Chen Dechang, seorang dokter dari Rumah Sakit Ruijin di Shanghai yang ikut dikirim ke Hubei, mengatakan penting ada lebih banyak staf medis di tempat kejadian.

"Kami dapat membantu menyelamatkan lebih banyak pasien di unit perawatan intensif jika kami berada di garis depan," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved