Memahami Konflik Libya : Mesir dan Saudi Cegah Bercokolnya Ikhwanul Muslimin di Libya
Mesir di tangan Presiden Abdullah Al Sisi, muncul sebagai pemerintahan militer yang kuat yang sukses merepresi kelompok Ikhwanul Muslimin
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
AFP / FATHI NASRI
Anak-anak melihat pesawat tempur Libya milik pasukan pro-Haftar, yang mendarat darurat jalanan di Tunisia, Senin (22/7/2019).
Terkini dari Libya, pasukan LNA kemarin mengklaim menembak jatuh pesawat nirawak (drone) Turki. Pesawat ditembak jatuh sesaat setelah lepas landas dari Pangkalan Udara Mitiga.
Rabu (22/1/2020) malam, LNA mengumumkan daerah larangan terbang (no fly zone) di Tripoli. Pengumuman disampaikan juru bicara militer LNA, Mayjen Ahmed Al Mesmari.
"Zona larangan terbang meluas dari Gharyan ke barat daya Tarhuna, ke pantai utara Tripoli, termasuk Mitiga Airbase," kata Al-Mismari.
Ia menambahkan "area Bandara Mitiga dan Lanud Mitiga adalah area militer”, dan wilayah udaranya dilarang untuk penerbangan apa pun, baik sipil maupun militer.(Tribunjogja.com/xna)