Video Pesawat Tempur F-16 TNI AU Patroli di Atas Perairan Natuna
Hari Kamis (9/1/2020) ini, kegiatan patroli udara TNI AU tersebut diabadikan lewat sebuah video yang diunggah akun twitter resmi TNI AU.
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
Terkait situasi di Natuna, TNI AU Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau mengirimkan pesawat F-16 ke Natuna pada Selasa (7/1/2020).
Hari Kamis (9/1/2020) ini, kegiatan patroli udara TNI AU tersebut diabadikan lewat sebuah video yang diunggah akun twitter resmi TNI AU.
Dalam video tersebut terlihat pesawat F-16 yang sedang mengudara di atas perairan Natuna.
"F-16 Fighting Falcon Skadron Udara 16 Patroli Udara di Atas Natuna" demikian keterangan yang disematkan pada video tersebut.
Adapun Skadron Udara 16 adalah satuan tempur yang berada di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.
• Berkunjung ke Natuna, Jokowi Sebut Tak Ada Kapal Asing Masuk ke Perairan Indonesia
Sebelumnya pada Selasa (7/1/2020) kemarin, TNI AU Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau, mengirimkan pesawat tempur F-16 ke Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).
Sebagaimana dilansir kompas.com, Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Marsma TNI Ronny Irianto Moningka menjelaskan bahwa jumlah pesawat tempur yang diterbangkan ke Natuna sebanyak empat unit jenis F-16.
• Penegasan Presiden Jokowi soal Kedaulatan Indonesia atas ZEE di Kepulauan Natuna
Menurut dia, pesawat tempur akan menjalankan misi Operasi Lintas Elang 20 di Natuna.
"Operasi merupakan operasi rutin di wilayah barat. Jadi kali ini bertempat di Natuna untuk menjaga kedaulatan NKRI," ucap Ronny pada wartawan, Selasa.
Dia mengatakan, empat pesawat tempur digeser ke Natuna setelah mendapat perintah dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Sehingga, pihaknya mengirimkan satu penerbangan ke Natuna dengan empat pesawat tempur, enam penerbang serta 60 kru termasuk teknisi.
• Mengenal Nine Dash Line yang Diklaim China di Natuna
Selama menjalankan operasi, Ronny menegaskan bahwa pihaknya tidak akan melakukan provokasi kepada pihak lain.
"Dalam operasi ini, kita hanya menjaga wilayah NKRI," terangnya.
Ronny menambahkan, pihaknya selalu siap dalam menjalankan operasi sesuai perintah Panglima TNI.
"Pada dasarnya kita menyiapkan personel, penerbang dan pesawat. Kita selalu siap melaksanakan operasi," tegas Ronny.
Indonesia-China memanas
Hubungan Indonesia-China memanas setelah kapal-kapal milik negara rumpun bambu itu memasuki wilayah Indonesia di Natuna.
Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrochman mengungkapkan, hingga Selasa (7/1/2020), kapal-kapal milik China masih beraktivitas di perairan tersebut.
Indonesia dan China sudah melakukan komunikasi di lapangan, namun belum mencapai titik temu.
Peristiwa itu bermula ketika kapal pencari ikan dan coast guard China berlayar di kawasan Perairan Natuna.
Berdasarkan Konvensi United Nations Convention on The Law of The Sea (UNCLOS) 1982, Natuna merupakan bagian dari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.
Pemerintah Indonesia mencoba jalur diplomasi untuk menyelesaikan masalah ini dengan melayangkan nota protes kepada China melalui Duta Besarnya di Jakarta.
Sementara itu, TNI dan Bakamla terus disiagakan di Perairan Natuna untuk memantau kondisi keamanan. Kendati telah melayangkan nota protes, kapal milik China masih terus beroperasi di Perairan Natuna.
"Yang jelas tadi pagi sudah laporan Menlu, bahwa masih ada coast guard mereka (China) di sekitar situ. Ada satu di luar, ada dua yang perkuatan di atas, di Pulau Nansha. Mungkin akan ada pergantian patroli mereka," ujar Taufiq di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (7/1/2020).
Selain itu, Taufiq membenarkan bahwa kapal nelayan China juga masih berada di Natuna. (*)