Ini Strategi Iran Hingga Mampu Serang Langsung Pasukan Amerika
Di tengah tekanan dari berbagai penjuru, Iran juga memperluas pengaruh, membangun jaringan di Timur Tengah.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
Iran pernah menyita drone canggih AS yang ditembak jatuh di wilayah Iran beberapa tahun lalu. Drone itu dibedah dan diduga kuat sudah diadopsi desain dan sistemnya. Secara diam-diam Rusia dan China membantu Iran terkait pengembangan teknologinya.
"Iran di Teluk Persia tidak memerlukan kapal perang besar, begitu pula fregat atau perusak. Perahu cepat, kapal kecil bersenjata, kapal rudal mampu menggantikan pekerjaan mereka," kata Hossen Aryan, analisis militer yang pernah bekerja di Angkatan Laut Iran.
Pentagon menempatkan sekitar 5.000 prajuritnya di Irak, dan pemerintah serta parlemen Irak telah memutuskan untuk mengusir mereka termasuk pasukan asing lain sekutu AS.
Di Timur Tengah, ada ratusan ribu prajurit AS dari berbagai satuan dan angkatan. Mereka tersebar di Arab Saudi, Emirat, Kuwait, Bahrain, Oman, Suriah, Turki, dan Lebanon.
Basis terbesar militer AS ada di Pangkalan Al Udeid, Doha, Qatar, sekaligus Komando Pusat Militer AS di kawasan Timur Tengah. Bahrain merupakan pangkalan laut Armada V AS.
Scott Ritter, veteran militer AS yang pernah bertgas sebagai inspektur persenjataan PBB menegaskan, Iran sungguh-sungguh telah memberi peringatan keras kepada AS.
"Pembalasan atas pembunuhan Qassem Suleimani mengirim sinyal jelas kepada Donald Trump, Iran siap menanggapi setiap provokasi AS di masa depan," kata Scott Ritter dikutip Russia Today.(Tribunjogja.com/xna)