Kronologi Mahasiswa asal Sumsel Jadi Korban Salah Tangkap, Dianiaya dan Dituduh Terlibat Pencurian
Kronologi Mahasiswa asal Sumsel Jadi Korban Salah Tangkap, Dianiaya dan Dituduh Terlibat Pencurian
HF mengaku hingga kini kupingnya masih berdengung.
"Dibawa di sebuah tempat dintrogasi dipukul bagian mata kuping dengan benda tumpul," katanya ditemui di rumah saudaranya di Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Senin (30/12/2019).
"Di sana ada lima orang, enam orang termasuk saya. Alasan polisi perampokan rumah kosong, tapi saya kurang tahu Mas, " ucapnya.
Keempat dari mereka terbukti sebagai pelaku pencurian di rumah kosong.
HF dan seorang rekannya tidak terlibat di dalam aksi tersebut.
"Pemukulan berhenti setelah teman saya mengatakan saya tidak terlibat," ucapnya.
Dirinya dan lima orang rekannya dibawa ke Mapolresta Yogyakarta.
Dia dan seorang rekannya dibawa ke ruangan yang berbeda dengan empat orang lainnya yang merupakan pelaku pencurian.
Kamis (26/12/2019) siang hari dirinya dibebaskan dan diperkenankan pulang.
Namun, dompet dan ponselnya hingga kini belum kembali. Bahkan, saat diinterogasi petugas sempat meminta pin ATM miliknya.
"Dimintai pin ATM dan HP enggak dikembalikan. Jam 13.00 WIB keluar (Kamis 26/12/2019) enggak dikembalikan dan tidak ada surat penyitaan," ucapnya.
• Kronologi Petani di Banjarnegara Tewas Tertembak Pemburu, Dikira Babi yang Bersembunyi di Semak
Diakuinya, dirinya dan beberapa orang temannya yang merupakan pelaku pencurian sempat berjalan-jalan ke Malioboro dan tempat hiburan malam pada Selasa (24/12/2019).
Atas peristiwa tersebut, dirinya pada Jumat (27/12/2019) memeriksakan dan meminta visum di RS Yogya.
Dia diperiksa dokter mata dan THT. Namun, hingga kini hasil pemeriksaan tak keluar.
HF sudah melaporkan kasus ini ke Polda DIY dan ORI DIY.