Bantul

GKR Hemas Khawatir, Maraknya Kasus Intoleran di Bantul Berdampak pada Pilkada 2020

Anggota DPD RI, GKR Hemas menyoroti maraknya kasus intoleransi yang terjadi di Kabupaten Bantul akhir-akhir ini.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
Tribun Jogja/ Wahyu Setiawan Nugroho
GKR Hemas 

TRIBUNJOGJA.COM - Anggota DPD RI, GKR Hemas menyoroti maraknya kasus intoleransi yang terjadi di Kabupaten Bantul akhir-akhir ini.

Dirinya pun mengaku khawatir, hal tersebut bisa berdampak pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 mendatang.

Permaisuri Keraton Ngayogyakarta tersebut berujar, kejadian semacam ini, sangat mungkin mengganggu kondusifitas sebuah wilayah.

Karena itu, jelang pesta demokarasi tahun depan, insiden demi insiden yang menyangkut keberagaman, wajib diminimalisir.

KPU Bantul Buka Helpdesk, Layanan Konsultasi Pencalonan Pilkada 2020

Sebab, dampaknya akan semakin panjang jika terbawa sampai Pilkada.

Sehingga, lanjutnya, aparat kepolisian, maupun pihak-pihak terkait, dituntut dapat melakukan deteksi dini, sebagai langkah antisipasi.

Dengan begitu, Pilkada bisa digelar secara lancar.

"Padahal dulu itu Bantul adem ayem ya. Makanya, sebelum Pilkada nanti, bisa diantisipasi agar Bantul bisa tetap tentrem," katanya, saat dijumpai seusai reses di Kantor KPU Bantul, Rabu (18/12/2019).

Namun, GKR Hemas meyakini, penyelenggara Pilkada di Bumi Projo Tamansari sudah memiliki persiapan apik guna mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan jelang pemilihan nanti.

Tutorial Super Mudah Menghilangkan Kantong Mata

Terlebih, ia menilai, paparan dari KPU Bantul yang diterimanya sudah cukup mantap.

"Saya yakin lah ya, permasalahan itu bisa diatasi dengan baik seperti harapan dari Ketua KPU Bantul (Didik Joko Nugroho), bagaimana dalam pemilihan umum bisa berjalan dengan lancar," terangnya.

Walau begitu, ia berharap, masyarakat sanggup untuk lebih menahan diri, demi menjaga kondusifitas Bantul jelang Pilkada 2020.

Ia menekankan, Bantul adalah bagian dari DIY yang menjunjung tinggi budaya toleransi terhadap seluruh suku dan agama.

"Memang di semua daerah ini terjadi. Tapi, menjelang Pilkada, semua harus paham, masyarakat harus ikut mengupayakan, agar tidak terlalu banyak muncul masalah-masalah intoleran," cetusnya.

Jelang Pilkada Bantul 2020, Bupati Petahana Mulai Dirikan Posko Pemenangan

"Saya selalu ngomong, Yogyakarta ini boleh ditinggali siapa saja, dari suku manapun dan agama apapun, semua boleh tinggal di sini," tambah GKR Hemas.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved