Gebrakan Mendikbud Nadiem Makarim: Luncurkan Program Merdeka Belajar, Hapus UN dan Longgarkan Zonasi
Mendikbud Nadiem Makarim membuat gebrakan dengan meluncurkan program 'Merdeka Belajar' dan akan menghapus Ujian Nasional (UN)
Hal itu dikarenakan untuk mengakomodasi ketimpangan akses dan kualitas di berbagai daerah.
Menurut Nadiem, Komposisi PPDB jalur zonasi dapat menerima siswa minimal 50 persen.
Lalu untuk jalur afirmasi atau kurang mampu minimal 15 persen.
Selanjutnya jalur perpindahan maksimal 5 persen.
• Ketua PGRI Sleman Anggap Sosok Mendikbud Nadiem Makarim Hadir Sesuai Zamannya
• Nadiem Makarim Jadi Mendikbud, Pendiri GSM : Sesuai Kebutuhan Industri dan Milenial
Nadiem menegaskan untuk jalur prestasi atau sisa 0-30 persen lainnya disesuaikan dengan kondisi daerah.
"Daerah berwenang menentukan proporsi final dan menetapkan wilayah zonasi," ujar Mendikbud Nadiem yang dikutip dari Kompas.com.
Menurut Nadiem mekanisme perubahan zonasi ini penting.
Tetapi ada berbagai daerah yang mengalami kesulitan dalam penerapannya.
"Tidak semua daerah itu bisa menerapkan Sistem Zonasi yang sangat rigid,"
"Jadi kami ingin menciptakan kebijakan yang bisa melaksanakan semangat zonasi,"
"Yakni pemerataan bagi semeua murid untuk bisa dapatkan kualitas pendidikan yang baik tapi juga bisa mengakomodasi perbedaan situasi di daerah," ujarnya.
Tidak hanya itu, Nadiem juga mengkompromikan antara pemerataan yang adil bagi semua jenjang ekonomi.
"Selain itu, juga untuk mengkompromikan antara kebutuhan pemerataan yang adil bagi semua jenjang ekonomi,"
"Kompromi kepada siswa yang bekerja keras untuk mencapai prestasi baik angka di kelas maupun lomba di luar," tambah Nadiem. (*)
(Tribunnews.com/Maliana/ Kompas.com/Dian Erika Nugraheny)