Yogyakarta
BPJS Kesehatan Perlu Lepas dari Jebakan APBN yang Membelenggu
Dalam 4 tahun terakhir, Pemerintah menyuntikkan dana 27,7 triliun, namun defisit BPJS tetap menganga karena jumlahnya mencapai 49,3 triliun sejak 2015
"Hipotesa yang terakhir yakni semua tetap pada kelasnya," terangnya.
• UNBOXING KULINER: Snack Hits Super Ekonomis di Jogja
Dokter Dwi Hesti Yuniarti, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kota Yogyakarta menjelaskan, setidaknya ada beberapa dampak penyesuaian iuran BPJS terhadap kualitas layanan.
Diantaranya dari sudut penyesuaian iuran bisa sesuai antara biaya pelayanan dengan sumber pembiayaan, serta likuiditas BPJS kesehatan baik.
Kondisi keuangan faskes membaik, dimana pembayaran klaim bisa tepat waktu, cash flow bisa terjaga serta kewajiban pembayaran nakes dan supplier terpenuhi.
"Kualitas layanan juga meningkat, seperti investasi faskes bertumbuh (ruang rawat, peralatan, maupun IT), kompetensi tenaga kerja meningkat serta standar layanan terpenuhi. Selain itu, peserta menjadi puas karena ruang rawat tersedia, alat kesehatan dan obat lengkap serta layanan mudah, cepat dan pasti," ungkapnya. (TRIBUNJOGJA.COM)