Viral Fotonya Pakai Seragam Pertamina, Ahok : Tangannya Kekecilan, Jelek
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tanggapi santai soal foto dirinya yang mengenakan seragam SPBU Pertamina
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tanggapi santai soal foto dirinya yang mengenakan seragam SPBU Pertamina
TRIBUNJOGJA.COM - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akhirnya buka suara terkait viral foto dirinya yang mengenakan seragam Pertamina.
Ahok menanggapi santai foto editan dirinya yang telah menjadi viral di sosial media tersebut.
Dalam foto yang diunggah oleh akun instagram @aganharahap, Ahok diedit menggunakan baju seragam petugas SPBU Pertamina.
"Tangannya kekecilan, jelek, tangan gue gede,"
"Jadi kalau 'ngedit' yang badannya gede dong," ucapnya bercanda, seperti dilansir Antara.
Foto yang diunggah pada Rabu (20/11/2019) itu menjadi viral dan disukai 18.856 warganet.
Sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diisukan akan bergabung dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu santer dikabarkan akan menduduki posisi yang strategis.
Kabar masuknya Ahok dalam BUMN menyebar setelah eks Bupati Belitung Timur ini mendatangi Kementerian BUMN dan bertemu Menteri BUMN, Erick Thohir, Rabu (13/11/2019).
Masuknya Ahok ke dalam jajaran BUMN menuai pro dan kontra di kalangan pekerja hingga elite politik.
Dari kalangan pekerja, gelombang penolakan masuknya Ahok dalam BUMN kembali muncul.
• Komentari Penolakan Sebagai Pimpinan BUMN, Ahok : Kayaknya Hidup Gua Ditolak Melulu
• Basuki Tjahaja Purnama Calon Bos BUMN, Beda Pendapat Antara Fahri Hamzah dan Fadli Zon soal Ahok
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga menanggapi penolakan dari Serikat Pekerja Pertamina terhadap dirinya.
Ditemui sebelum menghadiri acara workshop Fraksi PDI Perjuangan di Semarang, Ahok menanggapinya santai.
"Hidup ini ya tidak ada yang setuju 100 persen, Tuhan aja ada yang nentang kok," ujarnya yang dikutip dari YouTube Kompas TV pada Rabu (20/11/2019).
Sosok yang akrab disapa Ahok itu menuturkan dengan nada bercanda jika hidupnya terbiasa ditolak.
"Kayaknya hidup gue ditolak melulu," ucapnya saat ditemui awak media.
Penolakan dari Kalangan Pekerja
Masuknya Ahok ke dalam jajaran BUMN menuai pro dan kontra di kalangan pekerja hingga elite politik.
Dari kalangan pekerja, gelombang penolakan masuknya Ahok dalam BUMN kembali muncul.
Kali ini penolakan datang dari Serikat Pekerja Pertamina RU 3 Plaju, Palembang.
Melalui Ketua Umumnya, Muhammad Yunus mereka menyatakan persyaratan Ahok cacat dari segi materil.
• Viral Foto Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok Pakai Seragam Pertamina, Ini Fakta Sebenarnya
• Hasto Kristiyanto : Ahok Tak Perlu Mundur dari PDIP jika Pimpin BUMN
Ia juga mengatakan jika integritas dan pengalaman adalah persyatratan untuk menjadi pekerja BUMN.
Muhammad Yunus menyarankan untuk mencari putra putri yang terbaik selain Ahok.
Menurutnya sikap dan sopan santun Ahok ketika menjadi Gubernur DKI perlu dipertanyakan jika menjabat di BUMN.
"Mungkin kita melihat dari jejak terjangnya ketika menjadi Gubernur DKI yang selalu memberikan pandangan kericuhan dan sopan santunnya itu yang menjadikan kawan kawan bertanya," ujarnya dilansir melalui Youtube Kompas TV.com, Senin (18/11/2019).
Tidak hanya itu, Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) juga lebih dahulu memasang spanduk penolakan.
Mereka lantang menyatakan menolak Ahok untuk mengisi jabatan di PT Pertamina (Persero).
Presiden FSPPB Arie Gumilar membenarkan, Serikat Pekerja Pertamina telah membentangkan spanduk yang berisi penolakan terhadap Ahok untuk mengisi jabatan di Pertamina.
Adapun bunyi sepanduk tersebut diantaranya:
"Milih Figur Tukang Gaduh, Bersiaplah Pertamina Segera Runtuh!
Pertamina Tetap Wajib Utuh, Tolak Siapapun Yang Suka Bikin Rusuh.
Pertamina Bukan Sarang Koruptor, Bukan Juga Tempat Orang Tak Terpuji & Mulut Kotor.
Pertamina Menjulang-Rakyat Senang Pemberang Datang-Kita Perang!!!
Berkali-Kali Ganti Direksi Kami Tak Peduli, Tapi Kedatangan Biang Kekacauan Jadi Musuh Kami!!!"
Meski mendapat penolakan, Ahok juga banyak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Dukungan BUya Syafii Ma'arif
Mantan ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif satu di antara tokoh yang memberi pendapat positif.
Buya Syafii Maarif mendukung jika Ahok menjadi pejabat Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Oke, kenapa tidak," ujarnya mengenai masuknya Ahok ke BUMN.
Ia menambahkan jika Ahok pernah menjadi Gubernur DKI Jakarta dan dia berhasil.
Ketika ditanya mengenai status Ahok yang pernah menjadi narapidana kasus penistaan agama, Buya mengatakan Ahok telah banyak belajar ketika ditahan.
"Ya dia selagi di tahan banyak belajar terutama menjaga lidah," ungkapnya dilansir melalui Youtube Kompas TV, Sabtu (16/11/2019).
Buya Syafii Maarif menegaskan jika Ahok adalah sosok pekerja keras dan lurus orangnya. (*/tribunnews.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/fakta-viral-foto-basuki-tjahaja-purnama-alias-ahok-pakai-seragam-pertamina.jpg)