Yogyakarta
Ribuan Masyarakat dari Berbagai Elemen Serbu Sungai Code Bersama TNI dan Polri
Ribuan orang dari berbagai elemen kemasyarakatan bersama TNI dan Polri menyerbu sungai Code yang membelah Kota Yogyakarta.
Penulis: Andreas Desca | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribunjogja.com, Andreas Desca Budi Gunawan
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ribuan orang dari berbagai elemen kemasyarakatan bersama TNI dan Polri menyerbu sungai Code yang membelah Kota Yogyakarta.
Kegiatan bebersih-bersih sungai yang diinisiasi Kodim 0734 Yogyakarta ini dipusatkan di Bintaran Kulon, Kelurahan Wirogunan, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta, Sabtu (16/11/2019) dimulai dari jembatan Sayidan kearah jembatan Sulokarsan hingga jembatan Tungkak.
Komandan Kodim 0734 Yogyakarta Kolonel Arh Zaenudin, S.H., M. Hum yang ikut dalam kegiatan tersebut menyampaikan, kegiatan kerja bhakti kali ini dilaksanakan bersama-sama untuk merevitalisasi sungai sebagai peradaban kita dan sumber kehidupan kita.
• Jelang Pergantian Musim, BPBD Kota Yogya Waspadai Sungai dan Talud
"Mudah-mudahan dengan kegiatan ini bisa memantik masyarakat untuk menyadari akan pentingnya kebersihan dan keberadaan sungai di bumi ini, khususnya di kota Yogyakarta", katanya.
Selain itu, dia menambahkan bahwa pembersihan kali code ini juga dalam rangka Pembinaan Teritorial Terpadu.
"Setelah kemarin kita melaksanakan komunikasi sosial dengan seluruh komponen masyarakat Yogyakarta dan melaksanakan latihan ketahanan wilayah melalui kegiatan wawasan kebangsaan, kali ini kita kembali berkumpul bersama untuk melaksanakan pembersihan sungai Code," terangnya.
Zaenudin juga menjelaskan mengapa sungai yang dipilih adalah Code.
Menurutnya hal ini karena sungai Code yang mengalir dari lereng Merapi sampai Laut Selatan ini membelah Kota Yogyakarta mempunyai arti yang sangat vital bagi masyarakat Yogyakarta.
• Peringati Hari jadi ke 111, Grand Inna Malioboro Gelar Lomba Mancing di Kali Code
"Sungai code adalah kehidupan masyarakat Yogyakarta, karena air sungai Code ini secara langsung maupun tidak langsung dimanfaatkan oleh masyarakat Yogyakarta untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," jelasnya.
Lanjutnya, jadi sangat wajat bila kita harus senantiasa menjaga kebersihannya bahkan merubah cara pandang kita menjadikan sungai sebagai halaman depan kita.
"Didalam tubuh kita 60-70 persennya adalah air. Kalau air yang kita konsumsi bersih mudah-mudahan hidup kita akan sehat, cara berpikir kita juga sehat sehingga akan menghasilkan generasi yang unggul dan mampu bersaing dengan negara lain” lanjut Pamen dengan melati tiga ini.
Dandim juga mengingatkan kalau sbentar lagi akan memasuki musim penghujan, tentunya debit airpun akan meningkat.
"Dengan kita menjaga sungai, menjaga alam, maka alam akan menjaga kita, karena kalau aliran sungai lancar mudah-mudahan tidak akan terjadi banjir. Sebaliknya, bila kita selalu membuang sampah ke sungai, kemudian terjadi endapan sampah maka jangan salahkan sungainya bila terjadi banjir, salahkan masyarakatnya mengapa masih mempunyai perilaku membuang sampah di sungai," tuturnya.
Tidak hanya sampai disitu, kerja bhakti kali ini juga memiliki berbagai arti penting untuk membangun dan meningkatkan soliditas, persatuan dan kesatuan antara komponen masyarakat.