Seniman Djaduk Meninggal
Sosok Djaduk Ferianto, Sang Seniman Serba Bisa dan Tentang Mimpinya di Panggung Ngayogjazz
Semasa hidupnya, anak bungsu dari seniman Bagong Kussudiardjo itu dikenal sebagai seniman yang serba bisa
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Seniman sekaligus musisi kenamaan Yogyakarta, Djaduk Ferianto, tutup usia pada Rabu (13/11/2019) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.
Adik kandung Butet Kartaredjasa itu diketahui meninggal dunia di pangkuan sang istri di rumahnya.
Mendiang Djaduk Ferianto meninggal dunia di usia 55 tahun.
Semasa hidupnya, anak bungsu dari seniman Bagong Kussudiardjo itu dikenal sebagai seniman yang serba bisa.
Sangat berbakat, terutama di dunia musik dan seni.

Bersama teman temannya, Ia menggagas adanya NgayogJazz.
festival musik Jazz tahunan yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Board of creative NgayogJazz, Aji Wartono, mengatakan mendiang Djaduk merupakan sosok yang semangat, penuh ide dan sangat konsen di bidang musik, seni dan budaya. NgayogJazz adalah salah satu cita-cita Djaduk.
• Djaduk Ferianto Tutup Usia : Meninggal di Pangkuan Sang Istri serta Impiannya Melalui Ngayogjazz
• Djaduk Ferianto Berpulang, Keluarga Keraton Ngayogyakarta : Kita Sangat Kehilangan
• Djaduk Meninggal Karena Serangan Jantung, Menghembuskan Nafas Terakhir di Pangkuan Istri
"Supaya budaya, seni dan musik itu bisa berjalan dengan bareng. Kemudian bisa mendekati ke penikmatnya. Mendapat pendukung yang lebih besar. Sehingga cita-cita beliau, semuanya antara masyarakat dan seni itu bisa menyatu," kata dia, Rabu (13/11/2019).
Selain pekerja keras, menurut Aji, Djaduk juga dikenal spesifik sebagai seniman yang konsen dipersemaian. Artinya sangat peduli dan memperhatikan perkembangan generasi muda.

Tak heran, jika semasa hidupnya, Djaduk sering kali memfasilitasi seniman muda untuk berkarya di NgayogJazz.
Bukan hanya sebatas pentas namun terus memantau perkembangan teman teman muda agar terus gigih berkarya.
• Ini Impian Djaduk Ferianto Lewat Ngayogjazz
• Jenazah Djaduk Ferianto Tiba dan Disemayamkan di Padepokan Seni Bagong Kussudiarja
"Sampai tadi malam, dia masih datang di Bentara Budaya untuk ngobrol dengan temen-temen komunitas muda, dan beliau memang orang yang penuh semangat dan pekerja keras," ujar dia.

Diketahui, NgayogJazz tahun ini rencananya akan digelar di Godean, pada 16 November mendatang.
Kakak Kandung Djaduk, Butet kartaredjasa berharap NgayogJazz tetap dilaksanakan.
Sebagai monumen terakhir adiknya.
Kejutan Ngayogjazz
Seniman Djaduk Ferianto berpulang pada Rabu (13/11/2019) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.
Sebelum meninggal, mendiang Djaduk diketahui masih menggelar rapat bersama panitia Ngayogjazz Kamis (12/11/2019) malam.
Board Committee Ngayogjazz, Aji Wartono, menuturkan semalam ia masih berembuk dengan mendiang Djaduk terkait event Ngayogjazz yang akan digelar akhir pekan ini.
Aji mengaku saat rapat, inisiator Ngayogjazz ini masih tampak bersemangat.

"Tadi malam kami masih menggodog persiapan final di Sekretariat Ngayogjazz di Jalan Munggur, kebetulan di rumah saya. Mas Djaduk sebelumnya juga ke lokasi, setelah dari lokasi kita ngobrol-ngobrol karena banya ide-ide Mas Djaduk yang kita bicarakan," ungkap Aji saat ditemui di rumah duka, di Dusun Kembaran RT 05, Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Rabu (13/11/2019) pagi.
Aji mengungkapkan, meski kehilangan sosok Djaduk sebagai inisiator Ngayogjazz, event Ngayogjazz akan tetap berlangsung. Terlebih kata Aji, mendiang Djaduk telah menyiapkan kejutan pada event Ngayogjazz nanti.
"Tentunya untuk Ngayogjazz besok Sabtu tetap berlangsung, saya kira beliau juga berharap seperti itu. Berharap ini akan diteruskan," ujarnya.

Lanjutnya, meski Djaduk salah satu orang yang menginisiasi Ngayogjazz, tapi ia ingin banyak orang terlibat di dalamnya.
"Tidak kemudian Ngayogjazz itu Djaduk, enggak. Tapi dia pengen temen-temen ikut semua berpartisipasi di sana," tutur Aji.
Selain itu, Aji mengungkapkan mendiang Djaduk telah menyiapkan kejutan pada Ngayogjazz nanti.
Kejutan ini kata Aji telah disiapkan sejak jauh-jauh hari.
• Sosok Djaduk Ferianto di Mata Setya Edhi Sunarso : Santai dan Penuh Canda
• Saat Mendiang Djaduk Ferianto Bercerita Tentang Mimpinya Bertemu Bagong, Sang Ayah
"Kalau teman-teman besok datang ke Ngayogjazz akan ada satu kejutan dari ide Mas Djaduk yang ada di sana. Itu dipersiapkan Mas Djaduk jauh-jauh hari, ada satu karya beliau yang sepenuhnya ide-ide beliau. Proyek yang sengaja disiapkan oleh beliau," ungkapnya.
"Bocorannya, dia membuat satu karya seni. Dia ingin mengapresiasi para seniman. Bukan karya musik, karya seni, untuk menghormati senior-senior musik dihormati dalam karya itu," ujarnya. (*)