Bantul

Jelang Pilkada 2020, Ketua DPD PAN Bantul Daftarkan Diri Lewat Partai Gerindra

Ketua DPD PAN Kabupaten Bantul, Ardi Widanto resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon wakil Bupati Bantul melalui Partai Gerindra, Kamis (7/11).

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Azka Ramadhan
Ketua DPD PAN Kabupaten Bantul, Ardi Widanto, menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon wakil bupati kepada Sekretaris DPC Gerindra Bantul, Darwinto, di kantor setempat, Kamis (11/7/2019). 

TRIBUNJOGJA.COM - Ketua DPD PAN Kabupaten Bantul, Ardi Widanto resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon wakil Bupati Bantul melalui Partai Gerindra, Kamis (7/11/2019).

Pendaftaran ini sekaligus membuka pintu koalisi kedua parpol, untuk Pemlihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 mendatang.

Sekretaris DPD PAN Bantul, Damba Aktivis berujar, Ardi merupakan satu-satunya kader dari internal partai yang didorong mengikuti kontestasi tahun depan.

Tapi, ia menyadari, dengan torehan yang turun satu kursi di pemilihan legislatif lalu, membuat PAN tak bisa maju sendiri tanpa berkoalisi.

Tutorial Tampil Kece dengan Makeup Sachet yang Praktis dan Terjangkau

Alhasil, parpol berlambang matahari itu memutuskan merapat ke Gerindra, yang kini memiliki delapan kursi di DPRD Bantul.

Dirinya pun mengakui, kemampuan dan kekuatan yang dimiliki PAN dirasa tidak cukup memungkinkan, untuk menyodorkan kader terbaiknya menjadi bakal calon bupati Bantul.

"Kita sadar, tidak bisa membawa satu tiket di Pilkada 2020. Sekarang kita ini hanya punya lima kursi, masih kurang empat lagi. Artinya, ya kita melihat situasi dan kondisi. Sehingga, kita dorong Mas Ardi untuk jadi wakil bupati," terangnya.

Damba menegaskan, DPW PAN DIY sudah memberi restu kepada Ardi, untuk mendaftar melalui Gerindra.

Terlebih, sejak jauh-jauh hari, pihaknya telah menjalin komunikasi intensif dengan parpol berlogo garuda itu.

Bahkan, tak menutup kemungkinan, wilayah akan memberi pendampingan hingga pusat.

"Ya, akan dilakukan pendampingan kalau kita yang di daerah ini sudah menjalin komunikasi dengan partai lain. Jadi, wilayah siap membantu agar mendapat rekomendasi," tambahnya.

Pilkada Bantul, Panitia Penyelenggara Didorong Terdaftar BPJS Ketenagakerjaan

Dalam kesempatan yang sama, Ardi Widanto berujar, sejak awal PAN memang fokus menjalin koalisi dengan Gerindra.

Bukan tanpa sebab, pilihan tersebut didasari sejarah panjang kedua parpol ini, yang sudah bahu membahu di tingkat pusat, dalam dua Pemilihan Presiden (Pilpres) terakhir.

"Kita untuk kondisi di Bantul ini memang hanya fokus koalisi dengan Gerindra. DPW sejatinya menugaskan kader untuk mencari pasangan. Tapi, kita putuskan hanya fokus berpasangan dengan Gerindra, tidak dengan yang lain," ujarnya.

Lebih lanjut, berdasar pengalaman di Pilkada, baik di kota maupun kabupaten di DIY, PAN selalu jadi kunci kemenangan.

Terbukti, hanya di Bantul, PAN urung menempatkan kadernya di eksekutif.

Berbanding terbalik dengan daerah lain, seperti Gunungkidul, Kulon Progo, Sleman dan Kota.

Sekda Bantul Ingatkan Para Lurah dan Kepala Desa Netral dalam Pilkada Bantul 2020

"PAN ini kunci kemenangan Pilkada semua kabupaten dan Kota di DIY. Makanya, target kita memenangkan di Bantul. Soal nanti kita diambil Gerindra, atau tidak, itu urusan DPP, kita tidak bisa intervensi. Sekarang kita fokus saja di jalan ini dan tak bisa memaksakan kehendak," cetusnya.

Sementara Sekretaris DPC Gerindra Bantul, Darwinto memastikan, pendaftaran Ardi sebagai bakal calon wakil bupati melalui partaianya ini, menjadi sebuah keuntungan tersendiri.

Meski di bawah Gerindra, tambahan lima kursi yang dimiliki PAN, sudah cukup baginya untuk mengusung calon.

"Bagaimanapun juga PAN punya jumlah kursi besar di Bantul. Ini jadi potensi untuk membangun koalisi yang bagus. Dengan adanya PAN, misal nanti koalisi dengan Gerindra kan cukup dua partai saja, sehingga Pilkada makin semarak," katanya.

Darwin pun mengungkapkan, secara administratif, Ardi telah lolos proses penjaringan dan bisa mengikuti tahapan berikutnya.

Bersama beberapa calon lain, namanya pun bakal diserahkan kepada DPD Gerindra DIY yang berwenang melakukan proses penyaringan, sebelum sampai ke tangan pusat.

Bawaslu Bantul Ingatkan ASN dan Kepala Desa untuk Jaga Netralitas saat Pilkada 2020

"Penyaringan di DPD ya, akan ada semacam fit and proper test, lalu pemaparan visi dan misi. Terus, dari situ nanti, peraih skor tertinggi akan dikirim ke DPP, untuk diputusakan siapa nama yang mendapat rekomendasi," ungkapnya.

Menurut Darwin, selain Ardi, beberapa nama dari luar partai juga telah menjalin komunikasi untuk mendaftar lewat Gerindra.

Sebut saja sosok Nur Rahmad (Ketua Partai Demokrat Bantul), Setiya (eks Anggota DPRD Bantul, sekarang tokoh Garbi), hingga Dewata Eka Putra (pengusaha asal Bantul). 

"Kalau dari internal kan mengusung Pak Suharsono sebagai bakal calon bupati, walaupun dari eksternal kami persilakan untuk daftar. Tapi, Pak Nur dan Mas Setya ini mau daftar bakal calon wakil. Untuk Pak Dewata, masih menimbang," ucapnya.

"Selain itu, Pak Halim (Abdul Halim Muslih, Wakil Bupati Bantul) pun akan coba kita undang ya, karena beliau ini kan bagian dari tokoh masyarakat juga, bisa saja itu kita undang," pungkas Darwin. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved