Yogyakarta
Pendaftar CPNS Diimbau Tak Tergiur Iming-Iming Orang Tak Bertanggungjawab
Penjabat (Pj) Sekda DIY, Arofa Noor Indriani meminta para CPNS untuk tidak terpengaruh iming-iming bisa masuk tanpa tes.
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Penjabat (Pj) Sekda DIY, Arofa Noor Indriani meminta para CPNS untuk tidak terpengaruh iming-iming bisa masuk tanpa tes.
Dia meminta para pendaftar CPNS nantinya percaya diri dan menyiapkan berkas administrasi secara mandiri.
“Para CPNS jangan terpengaruh bisa masuk dengan instan atau iming-iming tertentu, saya mohon jangan seperti itu,” ujar Arofa, Jumat (1/11/2019).
Dia mengatakan, berkas administrasi maupun penjadwalan tes CPNS ini sudah ada pengumuman terlampir.
• Tutorial Tampil Kece dengan Makeup Sachet yang Praktis dan Terjangkau
Sehingga, untuk para pendaftar diharapkan bisa mengurus persyaratan secara mandiri seperti daftar sendiri, atau mengecek tempat untuk tesnya.
“Saya tidak praduga (penipuan) tetapi hanya mengingatkan saja,” ujarnya.
Perlu diketahui, DIY mendapatkan jatah 718 untuk formasi CPNS tahun 2020 mendatang.
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) menyebutkan rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Pemda DIY dari jenjang pendidikan masih didominasi lulusan strata 1 (S1) sebanyak 366 formasi.
Sementara, untuk rekrutmen ini lulusan Diploma III juga mendapatkan formasi sebanyak 348. Sisanya adalah lulusan DIV.
Kepala BKD DIY, Agus Supriyanto menjelaskan, pihaknya pun berencana agar penyelenggaraan tes menggunakan komputer di Pemda DIY bisa dilaksanakan secara mandiri.
• BKPPD Gunungkidul Masih Tunggu Kepastian Jumlah Formasi CPNS
Adapun sumber pembiayaan melalui APBD DIY.
"Pakai APBD juga nanti cukup. Namun, harus melihat pendaftarnya dulu seberapa banyak. Kami berusaha untuk mandiri," katanya.
Agus menambahkan, jika memang tidak ada anggaran pihaknya pun akan meminta pusat.
"Ya kalau tidak ada anggaran yang mengadakan siapa? Ya pusat to. Dari BKN yang berwenang," jelasnya.
Agus menambahkan, untuk rekrutmen CPNS tahun 2019 lalu ada sekitar 21 ribu pendaftar.
Dari jumlah tersebut ada 17 ribu pendaftar yang lolos verifikasi.
Pihaknya pun tengah menghitung kebutuhan komputer untuk rekrutmen ini.
• Kisi-kisi Materi Soal Tes SKD Pada Penerimaan CPNS Tahun 2019, Kuasai Tiga Hal Ini Jika Ingin Lolos
"Jika pendaftarnya banyak tentu butuh waktu terkait lelang untuk peminjaman komputer untuk tes. Penentuan jumlah anggaran itu masih menunggu jumlah pendaftar, " jelasnya.
Berdasarkan data yang diterima Tribunjogja.com dari formasi 718 ini, lulusan S1 memang masih banyak dibutuhkan.
Sementara, untuk lulusan DIV hanya mendapatkan jatah empat formasi.
Dari segi kualifikasi pendidikan kebutuhan paling banyak adalah D-III Akuntansi sebanyak 128 formasi, S-1 Manajemen 111 formasi, D-III perpustakaan 77 formasi, D-III Manajemen sebanyak 51 formasi, S-1 Kimia, Fisika atau Biologi dalam satu kualifikasi dibutuhkan 51 formasi.
Selain itu D-III kearsipan 20 formasi, S-1 Psikologi sebanyak 20 formasi, S-1 ilmu hukum tercatat kebutuhan 17 formasi, D-III teknik elektro 15 formasi, teknik sipil 12 formasi, D-III pekerja sosial sebanyak 11 formasi.
• Pemda DIY Jadi Instansi dengan Jumlah Pelamar CPNS Terbanyak ke 5 Tahun Lalu
Sisanya merupakan kebutuhan kualifikasi pendidikan lainnya dengan jumlah di bawah 10 formasi, seperti DIII keperawatan, S1 Ilmu Komunikasi dan sebagainya.
Senada dengan Arofa, Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti berpesan kepada masyarakat yang akan mengikuti tes rekrutmen CPNS untuk berhati-hati.
Mereka diingatkan untuk tergiur jalan pintas yang merugikan diri sendiri.
"Pesan saya jangan percaya pada siapapun yang bisa meloloskan tes CPNS. Semua tes ini terbuka berdasarkan komputerisasi, " kata Haryadi.
Haryadi mengatakan, di era keterbukaan informasi ini jangan sampai timbul korban penipuan.
Masyarakat pun harus percaya diri pada kemampuan dan berkompetisi secara sehat. (TRIBUNJOGJA.COM)