Bantul
Luncurkan Petani Idaman, Pertamina Ajak Generasi Muda Bertani
Sinergi dengan pihak akademik, menurut dia sangat penting, untuk membuat inovasi dan terobosan baru dibidang teknologi pertanian.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
Ditempat ini juga dikembangkan perikanan, peternakan hingga recycle, pengolahan barang bekas menjadi kerajinan.
Menariknya, semua bidang dikelola langsung oleh anak-anak muda. Karang Taruna Desa Argomulyo.
"Tujuan kita memang menumbuhkan minat para pemuda, tertarik dibidang pertanian," kata Tugiyanto, ketua Karang Taruna Yodha, Desa Argomulyo, Bantul.
• Sambut Musim Tanam, DPP Gunungkidul Bagikan Alat-alat Pertanian
Tugiyanto menceritakan, lahan yang ditempati oleh Jogja Youth Farming awalnya merupakan lahan tadah hujan milik desa.
Irigasinya tidak menentu.
Namun, sejak 17 Juli 2019 disewa kemudian dikembangkan menjadi lahan ekonomi produktif.
Hasilnya, diakui dia, cukup menggembirakan.
Semua tanaman organik dapat tumbuh dengan subur.
Ada bawang merah, Lombok, kangkung, bayam hingga pare ulo.
Bahkan, beberapa komoditas, seperti misalnya Bayam, menurut dia sudah panen dan dijual.
Uangnya digunakan untuk menutup biaya operasional.
"Bayam kemarin panen, harganya Rp 5.000 permeter persegi. Digunakan menutup biaya sewa," kata dia.
Menurut Tugiyanto, penjualan dilakukan dengan sistem digital.
"Kita kemas, kemudian kita posting lewat online," imbuh dia.(TRIBUNJOGJA.COM)