Pendidikan
MTs - Ma'had Berstandar Internasional
Langkah ini juga sebagai strategi dalam menyiapkan generasi unggul yang akan menjawab tantangan jaman akibat perkembangan informasi teknologi serta pe
Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Lembaga pendidikan MTs - Ma'had (Pesantren) melakukan standarisasi internasional terhadap sekolah Afkaruna Secondray - Mahad guna menyiapkan lulusan dengan kompetensi terbaik.
Langkah ini juga sebagai strategi dalam menyiapkan generasi unggul yang akan menjawab tantangan jaman akibat perkembangan informasi teknologi serta pengaruh globalisasi.
"Upaya ini juga kami tanamkan dalam visi kami yakni preparing students to become al-insaan al-kaamil and locally rooted global citizens," kata Ketua Yayasan Abdul Djalil Sibaweh yang juga founder Afkaaruna Islamic School, Samsul Ma’arif Mujiharto, Sabtu (26/10/2019).
• 25 Siswa MTs Ikuti Program Rehabilitasi Sosial Anak
Menurutnya, ma’had yang berlokasi di Jl. Kaliurang Km 12.5 ini santri akan dibekali dengan dua bekal sekaligus.
Kompetensi ilmu agama yang diajarkan dengan kurikulum dan metode pesantren.
Di Pesantren, materi pendidikan islam seperti Tauhid, Akhlaq, Fiqh bukan hanya diajarkan sebagai ilmu, namun juga dipraktekan sehingga menjadi amaliah sehari hari dan menjadi inspirasi perilaku santri yg mewujud dalam bentuk akhlaqul karimah.
Pendeknya Ilmu, Amal dan Akhlaq.
"Kita akan mengunakan literatur keislaman klasik yang mu'tabar di kalangan pesantren (Kitab Kuning), tentu saja santri akan dibekali ilmu alat atau ilmu gramatika Arab. Pada tahun pertama, santri diharapkan tuntas Nahwu sharaf (metode al-Miftah) dan praktek membaca kitab kuning dasar (metode Ibtida’i)," tambah praktisi pendidikan yang juga dosen di salah satu PTN terbesar ini.
• 113 SMP/MTs di Bantul Gelar Pemilos Serentak
Sementara kelas VIII dan IX akan diperkuat dengan kitab Nahwu yang lebih kompleks dan materi lain seperti hifdzul qur’an, al-ubudiyah al-yaumiyyah, al-muhadatsah al-yaumiyyah dan musyawarah ‘an al-mas’alah ad-diniyyah.
Spesifik hifdzul quran atau menghafal al quran akan menggunakan metode Al Azhar Mesir.
Keseluruhan materi pendidikan islam tersebut diharapkan memperkuat kurikulum Kementrian Agama Republik Indonesia yang menjadi muatan nasional di Afkaaruna Secondary.
“Harapannya mereka segera mampu menjadi pembelajar yang mandiri dengan tetap berpegang pada sanad keilmuan yang kuat. Jangan sampai generasi ke depan belajar ilmu-ilmu keagamaan (al-ulum ad-diniyah) dari “mesin mencari” semacam google," tuturnya.
Ahmad Eko Baliyo MA, Direktur HRD Afkaaruna Islamic School menyatakan, pihaknya berusaha mempersiapkan staf pengajar yang unggul untuk menopang kurikulum tersebut.
“Kami akui, guru adalah ujung tombak sehingga kami sangat selektif dalam memilih guru dan staf," ujarnya.
Ketua Tim Pengembangan MTs-Ma’had Afkaaruna, Ulun Nuha menyatakan, dalam beberapa bulan ke depan pihaknya akan bekerja secara maraton untuk menyiapkan infrastruktur dan fasilitas.
Diharapkan sebelum Mei 2020 seluruh fasilitas sudah siap. (TRIBUNJOGJA.COM)
