Kejadian Langka, Para Pembunuh Bayaran Saling Sewa untuk Lenyapkan Target
Lima pembunuh bayaran dan satu orang kliennya ditangkap dalam aksi rencana pembunuhan. Kelima pembunuh bayaran diketahui saling sewa satu sama lain
Kepolisian China berhasil menggulung para pembunuh bayaran yang selama ini beroperasi secara terselubung. Para pembunuh bayaran yang berbasis di Guangxi, China ini diketahui pernah saling menyewa demi untuk membunuh targetnya.
Salah satu pengguna jasa pembunuh bayaran itu adalah seorang pengusaha bernama Tan Yaouhui. Ia menyewa pembunuh bayaran untuk melenyapkan saingan bisnisnya dengan nilai kontrak Rp 3,9 miliar.
Namun si pembunuh bayaran itu ternyata menyewa orang lain, dengan kontrak yang telah dikurangi sebesar 141.000 dollar AS, atau Rp 1,9 miliar.
Setelah itu seperti diberitakan BBC Selasa (22/10/2019), para pembunuh bayaran itu saling menyewa untuk mengenyahkan target.
Hingga akhirnya eksekutor yang terakhir menemui calon korban, yang diidentifikasi hanya bermarga Wei di kafe, dan menawarkan kematian palsu.
Keenam terdakwa, lima pembunuh bayaran dan Tan, terbukti bersalah atas percobaan pembunuhan dalam persidangan yang digelar di Nanning yang berlangsung selama tiga tahun terakhir.
Jika diilustrasikan maka bisa digambarkan bahwa A menyewa pembunuh bayaran 1 untuk melenyapkan target. Kemudian A menyewa pembunuh bayaran B untuk melakukan tugas itu tapi dengan nilai yang sudah dikurangi. B kemudian menyewa pembunuh bayaran C dengan nilai yang dikurangi lagi. Begitu seterusnya hingga yang terakhir adalah pembunuh bayaran kelima dengan nilai yang sangat kecil.
Kronologi
Saat itu, Wei mengambil langkah hukum perusahaan yang dikelola oleh Tan dalam sebuah perselisihan.
Takut dia bakal kehilangan banyak uang karena kalah dalam pengadilan, Tan menghubungi pembunuh bayaran pertama yang diidentifikasi bernama Xi Guangan.
Xi menyepakati. Namun tak lama kemudian, dia meminta eksekutor lain, Mo Tianxiang, untuk melakukan tugasnya membunuh Wei.
Saat itu, Xi menawarkan kontrak dengan nilai setengahnya. Namun Xi sempat meminta Tan untuk membayarnya 1 juta yuan, atau Rp 1,9 miliar, jika tugasnya selesai.
Namun kenyataannya adalah Mo menelepon algojo lain, Tang Kangsheng, yang setuju untuk mengeksekusi dengan total bayaran 770.000 yen, atau Rp 1,5 miliar.
Kemudian dramanya berlanjut dengan Yang Kangsheng memberikan tawaran kepada Yang Guangsheng dengan total 700.000 yuan, sekitar Rp 1,3 miliar.
Rantai permintaan itu baru berakhir di pembunuh bayaran bernama Ling Xiansi setelah dia dijanjikan sebesar 100.000 yuan, atau Rp 198,3 juta.