Kejadian Langka, Para Pembunuh Bayaran Saling Sewa untuk Lenyapkan Target

Lima pembunuh bayaran dan satu orang kliennya ditangkap dalam aksi rencana pembunuhan. Kelima pembunuh bayaran diketahui saling sewa satu sama lain

Editor: Mona Kriesdinar
Nanning Intermediate Peoples Court via BBC
Keenam terdakwa dengan lima di antaranya pembunuh bayaran ketika disidang di Pengadilan Menangah Rakyat Nanning, China. Keenamnya terbukti bersalah dalam upaya pembunuhan 2016 lalu. 

Namun, kedua teman Umar yang menjadi eksekutor telah meninggal dunia, sedangkan satu temannya masuk penjara.

Umar Jaya
Umar Jaya (sumbarsatu.com)

Umar Jaya berhasil dibekuk polisi dan dipenjara selama 11 tahun.

Ia bebas pada tahun 2011.

Umar Jaya juga pernah terlibat kasus perampokan di rumah pemilik mesin giling padi di Nagari Guguak VII Kota Talago, Kecamatan Guguak, pada 18 Agustus 2015.

Ia beraksi dengan 7 temannya dan berhasil membawa kabur 200 gram emas serta uang tunai Rp90 juta.

2. Iwan Cepi Murtado

Iwan Cepi Murtado adalah seorang pembunuh bayaran yang dikenal bengis saat beraksi dan paling ditakuti di Indonesia.

Ia adalah anak dari Murtado, seorang jawara Betawi yang dikenal dengan sebutan 'Macan Kemayoran'.

Berbeda dengan ayahnya, Iwan memang tidak memiliki kemampuan silat, tapi ia sangat cermat, cerdas, dan bengis.

Saat masih anak-anak, Iwan sudah pernah dijebloskan ke penjara karena membunuh dan tidak membuatnya jera.

Iwan Cepi
Iwan Cepi (ist/trans7)

Di tahun 1970-an, Iwan kembali mengulangi perbuatannya.

Iwan Cepi mengaku sebelum menjadi pembunuh bayaran pernah menjadi seorang tentara selama delapan tahun.

Ia kemudian memutuskan keluar karena merasa tidak disiplin.

Akhirnya pekerjaan sebagai pembunuh bayaran pun dilakoninya.

Ia mengaku bahwa jumlah bayaran untuk sekali membunuh tidak menentu, mulai dari Rp2 juta hingga Rp25 juta.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved