Pelajar di Bantul Meninggal Seusai Duel dengan Temannya, Keluarga Ikhlas dan Tak Menuntut Apa-apa
Seorang pelajar di Kabupaten Bantul berinisial R, berusia 12 tahun, tewas setelah terlibat duel perkelahian dengan MR
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Sebelumnya dikabarkan, seorang pelajar di Kabupaten Bantul berinisial R, berusia 12 tahun, tewas setelah terlibat duel perkelahian dengan MR, seorang teman sekolahnya.
Aksi perkelahian tersebut, dipicu saling ejek di antara keduanya.
Kapolsek Sewon, Kompol Paimun, menceritakan kronologi kejadian bermula ketika pada Senin (14/10/2019) kemarin, MR tengah bermain di halaman sekolah dengan seorang temannya.
Saat itu, korban berinisal R datang lalu melontarkan ejekan dan mendorong MR sambil bercanda.
"Awalnya gojekan (bercanda, red). Saling omong 'ayo gelut (ayo berantem)'. Dan akhirnya memang betul, diawali saling gojek itu, kemudian (korban R) dipukul dan kena di bagian dada," terang Kompol Paimun, Selasa (15/10/2019).
Setelah terkena pukulan di bagian dada, korban berinisial R kemudian mengerang kesakitan.
• Pelajar di Bantul Tewas Seusai Duel dengan Teman Sekolah, Disdikpora Bantul Segera Turun ke Lapangan
Oleh wali kelas, korban kemudian dibawa ke salah satu ruangan sekolah.
Di dalam ruangan tersebut, tambah Kapolsek, korban masih mengerang kesakitan.
Seorang teman R lalu mengantarnya ke Puskemas.
"Diantar ke Puskemas, dalam perjalanan dia (korban R) sudah tidak menghembuskan napas. Ternyata saat diperiksa di Puskesmas memang kondisi nadinya sudah tidak bergerak, meninggal dunia," terang Kompol Paimun.
• Kronologi Tewasnya Pelajar di Bantul : Berkelahi, Mengerang Kesakitan Setelah Kena Pukul di Dada
Jenazah korban, atas seizin keluarga, kemudian sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY untuk identifikasi lebih lanjut.
Saat ini, jenazah korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Paimun mengatakan, proses penanganan perkara ini akan ditempuh sesuai prosedur hukum yang berlaku.
"Kita akan tempuh sesuai prosedur penanganan pada anak," kata dia. (*)