Kronologi Tewasnya Pelajar di Bantul : Berkelahi, Mengerang Kesakitan Setelah Kena Pukul di Dada
Peristiwa bermula ketika pada Senin (14/10/2019) kemarin, korban dan pelaku bermain di halaman sekolah. Keduanya saling ejek yang berujung perkelahian
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Mona Kriesdinar
Pelajar di Bantul Meninggal Dunia Setelah Berkelahi
Seorang pelajar di Kabupaten Bantul meninggal dunia setelah terlibat dalam perkelahian dengan, MR, teman sekolahnya. Adapun korban berinisial R, masih berusia 12 tahun.
Bagaimana peristiwa ini bermula?
Kapolsek Sewon, Kompol Paimun yang dikonfirmasi Tribun Jogja pada Selasa (15/10/2019) ini membenarkan terjadinya peristiwa tersebut.
Berawal dari Saling Ejek
Ia menerangkan bahwa kronologi kejadian bermula ketika pada Senin (14/10/2019) kemarin, MR tengah bermain di halaman sekolah dengan seorang temannya.
Saat itu, korban berinisal R datang lalu melontarkan ejekan dan mendorong MR sambil bercanda.
• Seorang Pelajar Gagalkan Aksi Penjambretan di Sleman
"Awalnya gojekan (bercanda, red). Saling omong 'ayo gelut (ayo berantem)'. Dan akhirnya memang betul, diawali saling gojek itu, kemudian (korban R) dipukul dan kena di bagian dada," terang Kompol Paimun, Selasa (15/10/2019).
Setelah terkena pukulan di bagian dada, korban berinisial R kemudian mengerang kesakitan.
Korban Dibawa ke Puskesmas
Setelah terkena pukulan hingga mengerang kesakitan, R kemudian dibawa ke salah satu ruangan sekolah oleh wali kelas.
Di dalam ruangan tersebut, tambah Kapolsek, korban masih mengerang kesakitan.
• Dengan Google for Education, Siswa di Gunungkidul Tak Lagi Ngantuk Saat Pelajaran
Seorang teman R lalu mengantarnya ke Puskemas.
"Diantar ke Puskemas, dalam perjalanan dia (korban R) sudah tidak menghembuskan napas. Ternyata saat diperiksa di Puskesmas memang kondisi nadinya sudah tidak bergerak, meninggal dunia," terang Kompol Paimun.
• Pernikahan Ricuh Berujung Maut, Diawali Perkelahian Penonton Organ Tunggal
Jenazah korban, atas seizin keluarga, kemudian sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY untuk identifikasi lebih lanjut.
Saat ini, jenazah korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Paimun mengatakan, proses penanganan perkara ini akan ditempuh sesuai prosedur hukum yang berlaku.
"Kita akan tempuh sesuai prosedur penanganan pada anak," kata dia. (*)